BANDUNG (pelitaindo.news) – Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan saat ini pihaknya sedang dipersiapkan lahan khusus sekitar 1 hektare yang ada di seberang Masjid Al Jabbar untuk ditempati Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan.
“Sekitar satu hektare di seberang masjid itu akan jadi solusi. PKL akan ditampung di sana dengan suasana yang lebih tertib,” ujar Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, di Bandung, Kamis.
Ia mengatakan Pemprov Jabar saat ini sedang menata PKL Masjid Raya Al Jabbar, di Gedebage, Kota Bandung, agar lebih tertib dan rapih.
Keputusan untuk menata PKL di tempat khusus, lanjutnya, dihasilkan seusai dirinya memimpin Rapat Evaluasi Masjid Al Jabbar kemarin.
Gubernur mengatakan PKL tidak dilarang berjualan di sekitar Masjid Al Jabbar, namun harus ada penataan. Selain itu perlu juga aturan main bahwa PKL yang berjualan diprioritaskan berasal dari warga lokal.
Sebelumnya banyak PKL yang bukan berasal dari wilayah sekitar sehingga kedisiplinan menjadi tidak terkendali.
“PKL itu boleh, tapi yang diprioritaskan adalah warga lokal. Kemarin terdeteksi banyak PKL bukan warga setempat. Karena ramai jadi kedisiplinan tidak terkendali,” kata Ridwan Kamil.
Masjid Al Jabbar ditutup sejak 27 Februari dan akan dibuka kembali 14 Maret 2023. Selain untuk persiapan Ramadhan, Masjid Al Jabbar ditutup karena harus ada penyempurnaan teknis pada beberapa bagian oleh kontraktor.
“Masjid Al Jabbar tutup dulu dua minggu, karena ada beberapa hal yang perlu disempurnakan. Ada penyempurnaan teknis, sedang disempurnakan oleh kontraktor,” ujar Ridwan Kamil.
Gubernur berharap Al Jabbar setelah dibuka kembali akan lebih bersih, tertata, dan tertib.
“Insya Allah Ramadhan (Masjid Al Jabbar) lebih kinclong, lebih tertata, dan tertib. Parkir liarnya juga sudah ditata dengan sistem yang lebih baik,” ujar Ridwan Kamil.
Gubernur memprediksi saat Ramadhan Al Jabbar akan dipenuhi warga untuk beribadah dan menjadi lokasi favorit baru untuk ngabuburit.
“Sebelum Ramadhan saja seramai itu, apalagi nanti ngabuburit pasti dikejar oleh semua orang untuk buka puasa bersama. Jadi tidak apa-apa, asal tertib, daripada sepi tidak ada kegiatan,” ujarnya. *(Ant)