Mie Tayamum

Penulis asyik menggoreng Krupuk khas Ndesa, tanpa minyak dengan pasir/tayamum

Kali ini penulis akan menyugukan tentang Mi Tayamum. Makanan ringan yang masih melegenda dari dulu hingga sekarang. Krupuk khas Ndesa dan isnyaAllah sudah masuk kota. Mi tayamum berbahan Aci atau tepung tapioka dari bahan dasar ketela pohon atau bahasa Randusanganya “Bodin.”

Bodin dikupas dulu, kemudian masukan penggilingan, selanjutnya dari tepung dijemur menunggu kering.  Sehingga menjadi tepung yang siap dikirim kemanapun. Termasuk kepada pengrajin Mi Tayamum.

Mi tayamum dari tepung dijadikan adonan, kemudian dicetak ada yang kecil dan besar. Rata-rata mi tayamum bermodel bulat. Jarang yang lonjong atau oval dan segi empat. Mungkin karena sudah tradisi kali.

Mi tayamum sangat mudah didapatkan baik yang masih mentah maupun sudah masak. Biasanya orang yang sedang makan mi tayamum sulit berhenti karena rasanya gurih dan kemriyak, kata penulis sih…

Mi tayamum sangat enak bila menjadi penawar saat makan rujak. Kapok pedes ini terbukti. Rujak pedes menjadikan tubuh berkeringat dan mulut kepanasan. Mi tayamum ini sangat cocok menjadi penawarnya.

Disamping disandingkan dengan rujak. Mi Tayamum sangat cocok juga dimakan dengan colet sambel. Baik sambel ketela maupun sambel pedes. Dan mi tayamum juga ada yang suka dikasih minyak, katanya untuk menambah gurih.

Mi Tayamum memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Membuat para perantau ingat kampung. Terbukti saat lebaran, Mi tayamum laku keras dengan disandingkan rujak khas kampung yang sulit ditemukan di kota lain. Selamat menikmati Mi Tayamum. Ingat Mi Tayamum Ingat Kampung.

(Lukmanrandusanga, 27/3/2023)