SMPN 1 Balongan Diduga “Pungut” Dana Perpisahan, Begini Penjelasan Ketua PPDB

SMPN 1 Balongan menjelang rencana kegiatan perpisahan tahun ajaran 2022/2023

INDRAMAYU (Pelitaindo.news) – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Balongan Kabupaten Indramayu Jawa Barat bakal mengadakan kegiatan perpisahan untuk sekolah atau pelepasan siswa kelas 9 tahun ajaran 2022/2023. Diduga pihak sekolah “Pungut” dana untuk kegiatan tersebut, Senin (27/03/2023).

Hal itu, berdasarkan hasil pengumpulan informasi dari sejumlah siswa kelas 9 yang meminta identitasnya dirahasiakan, mereka atau wali murid mengungkapkan, bahwasanya pihak sekolah meminta kepada para siswa/i, membayar dana untuk kegiatan perpisahan sebesar Rp 600.000 (Enam ratus ribu rupiah) yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

“Benar anak saya dimintai pungutan dana untuk acara perpisahan sebesar Rp 600.000, oleh pihak sekolah, bahkan kalau anak saya tidak membayar tidak akan ikut ujian,” katanya sambil bernada kecewa.

Lebih lanjut, terkait informasi yang diperoleh tim Pelitaindo,news pada Senin (27/03/2023), mencoba mendatangi pihak sekolah SMPN 1 Balongan guna meminta penjelasan tentang penggalangan dana pada kegiatan perpisahan di sekolah.

Ketua pelaksana kegiatan perpisahan Sekolah dan PPDB SMPN 1 Balongan, Neni, dirinya menjelaskan, untuk saat ini penggalangan dana guna kegiatan perpisahan belum diadakan. Namun ia memastikan bahwa kegiatan akan diselenggarakan oleh sekolah.

“Kalau sekarang belum ada, maksudnya belum ada dikenakan dana atau tidaknya belum ada, namun terkait kegiatan perpisahan ada dan harus ada,” ungkap Neni didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

“Ya misalkan nanti kalau komite menyetujui (penggalangan dana) ya kami akan adakan, tapi kalaupun pengennya kami komite yang adakan bukan kami. Sok silahkan dikoordinatorkan sendiri, dikelola sendiri, kami tinggal menikmati,” imbuhnya.

Diketahui, di sela-sela wawancara, Neni mengungkapkan jumlah kelas 9 baik itu laki-laki maupun perempuan secara keseluruhan sebanyak 334 siswa.

Sekedar informasi, bahwa saat awakmedia mendatangi pihak sekolah, salah seorang perempuan yang mengaku sebagai juru bayar mengungkapkan, bahwa kepala sekolah sedang ada rapat di ruangannya sehingga tidak bisa ditemui. “Kepala sekolahnya lagi ada rapat mas,” tukasnya. (Sanaji)