Beranda News Sirine Diperkirakan Rusak Camat Puger Terapkan EWS Tradisional

Sirine Diperkirakan Rusak Camat Puger Terapkan EWS Tradisional

73

Modusinvestigasi.Online, Jember – Sistem peringatan dini tradisional saat ini perlu digalakkan dilingkungan masyarakat Pesisir Puger, bahkan Muspika Kecamatan mendorong masyarakat segera memasang peringatan dini dilingkungan masing-masing dengan alat tradisional Kamis, 17/6/2021.

Sosialisasi terkait dengan  potensi terjadinya gempa dan tsunami yang di  diperkirakan terjadi di daerah pesisir selatan pulau Jawa dengan kekuatan gempa Magnitude hingga 8,7 Scala Richter  berpotensi tinggi gelombang 29 M juga potensi terjadinya Tsunami.

Dihadapan seluruh undangan yang hadir terdiri dari RT/RW, Linmas, PPKM, dan Destana serta perangkat Desa Jambearum Kecamatan Puger Jember, Drs Muhammad Winardi MSi menyampaikan pesan Bupati Jember H Hendy agar selalu  memberikan edukasi kepada masyarakat,terkait siaran pers BMKG Jawa timur,juga menyampaikan  kegiatan yang dilakukan adalah merespon pemberitaan media, serta intruksi dari Pemerintah Pusat, Provensi dan Pemerintah Kabupaten Jember untuk segera mengambil langkah antisipatif antara lain secara riel kita melakukan sosialisasi gempa dan tsunami.

Sosialisasi yang pertama terkait isu-isu atau prakiraan terjadinya bencana gempa dan Tsunami.

“Kita lakukan sosialisasi kepada steakholder meliputi Destana, RT/RW dan seluruh Lapisan Masyarakat, sosialisasi ini harus dilakukan meski kita tidak menghendaki adanya bencana,” tuturnya.

Masyarakat ini harus kita berikan bekal, yaitu langkah-langkah antisipatifnya seperti apa?, langkah preventifnya seperti apa ?Antisipatifnya adalah ketika terjadi gempa besar, seluruh sarana prasarana akan hancur, kita tidak punya alat komunikasi secara elektrik, untuk itu dibangunlah model-modela yang mudah di dapat mudah dilaksanakan.

” Walaupun sudah di pasang sirine, kalau sudah hancur itu tidak akan berfungsi,” jelasnya.

Langkah langkah yang sifatnya tradisional antara lain yaitu dengan memasang semacam alat yang murah meriah dari bahan bekas seperti kaleng-kaleng atau omplong misalkan di pasang sepanjang pesisir pantai, nanti kita intruksikan kepada jajaran kepala desa.

Berikutnya dirumah-rumah warga, dikarnakan musibah tidak mengenal siang malam, ketika kita tidur dengan adanya alat tradisional tadi dapat terbantu.

“Kegiatan pembuatan early Warning System diawali dari siapa?. Tentu dari pemerintah, pemerintah desa memberi contoh, RT/RW nanti diikuti oleh mayarakat, setelah ada pengumuman resmi dari pemerintah baru kita lepas,” Jelas Winardi.

Ini nampaknya penting, karna tidak menutup kemungkinan alat komunikasi kita macet semua, jadi kita memanfaatkan alam juga dengan membuat alat-alat keramaian tadi.

Menyentuh soal alokasi anggaran antisipasi terjadinya bencana sesuai dengan Permendes terkait alokasi anggaran 8% dana desa(DD) untuk kepentingan penanganan kebencanaan ” kalau dalam pemerintahan itu pasti sudah ada dalam perencanaan, hanya mungkin tidak spesifik, misalkan tidak ada kita akan lakukan perubahan di APBDES nanti,” pungkasnya.

(Salman)

Terima kasih atas Koemntar Anda. Ikuti terus kontens portal ini.