Beranda Ekonomi & Wirausaha Serikat Pekerja KAI Ancam Mogok, Tolak Rencana Akuisisi KCI oleh MRT

Serikat Pekerja KAI Ancam Mogok, Tolak Rencana Akuisisi KCI oleh MRT

Serikat Pekerja PT KAI mengancam mogok kerja massal menanggapi rencana akuisisi PT KCI oleh PT MRT Jakarta

JAKARTA (pelitaindo.news) – Serikat Pekerja PT KAI (Persero) mengancam melakukan mogok kerja massal menanggapi rencana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) oleh PT MRT Jakarta.

Rencananya, MRT Jakarta selaku BUMD di bawah Pemprov DKI Jakarta akan mencaplok 51 persen saham KCI dari PT KAI. Rencana ini buah permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka integrasi transportasi di Jakarta.

“Jika aksi korporasi akuisisi tetap dilakukan, maka SPKA (serikat pekerja PT KAI) akan melakukan ancaman mogok nasional,” tulis pernyataan SPKA yang diteken oleh Pimpinan DPP dan DPD SPKA se-Indonesia dalam keterangan resmi, Senin (10/10).

“SPKA mendukung integrasi transportasi, tetapi tidak dengan mengakuisisi. Integrasi yes, akuisisi no! Ini demi mencegah permasalahan hukum serius di kemudian hari,” lanjut SPKA.

Seperti diklaim SPKA, pekerja Kejaksaan Agung (Kejagung) pun memberikan pendapat hukum atau legal opinion terhadap aksi korporasi tersebut. Isinya adalah langkah integrasi transportasi perlu didukung, namun tak perlu sampai mengakuisisi KCI.

Menurut SPKA, rencana yang dilandasi dari keputusan rapat terbatas dengan Jokowi bukan lah dasar pijakan aturan kebijakan hukum.

Selain itu, akuisisi saham KCI oleh MRT Jakarta dari PT KAI dinilai bertentangan dengan regulasi yang ada, khususnya regulasi skema penugasan subsidi angkutan massal KRL.

“Karena, penugasan angkutan massal KRL dengan skema PSO itu kepada BUMN PT KAI. Lalu diteruskan kepada anak perusahaannya, yakni PT KCI,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan akuisisi KCI oleh MRT Jakarta sejalan dengan amanat Jokowi terkait pengelolaan transportasi Jabodetabek pada 2019.

“Ini kan amanat ratas pak Presiden yang notulensinya sudah ada. Artinya, Jakarta terus berupaya apa yang sudah diamanatkan pak Presiden untuk akuisisi KCI,” terang dia pada Kamis (29/9) lalu.

Selama ini, lanjut Syafrin, pelayanan transportasi massal kerap terbatas oleh wilayah administrasi. Hal ini mempersulit pengembangan layanan trasnportasi massal.

Rencana akuisisi pun matang dan Pemprov DKI mulai menyiapkan dana. Merujuk paparan BUMD DKI Jakarta pada Rapat Kerja Komisi B, Rabu (14/9) lalu, MRT Jakarta meminta penyertaan modal daerah (PMD) 2023 senilai Rp1,71 triliun untuk mengakuisisi 51 persen saham KCI. (*)

Terima kasih atas Koemntar Anda. Ikuti terus kontens portal ini.