Salah Satu Rumah Sakit di Kota Tasikmalaya Diduga Lakukan Malpraktek

MEMBAWA MALPRAKTEK KE JALUR HUKUM

“Beberapa kasus dugaan malpraktek yang diproses hukum terkatung-katung. Namun ada juga yang berhasil menuai ganti rugi”

Modusinvestigasi.Online, Tasikmalaya – Kota Tasikmalaya yang berada di tengah-tengah sekitaran priangan timur oleh sebab itu kota yang pesat dalam perkembangan bidang Pemerintahan dengan kategori perekonomian, Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan dan serta baik dalam Wirausaha, perbankan serta yang lainnya sedangkan belum lama kota tasikmalaya dari peta wilayah yang asal kabupaten tasikmalaya dan sehingga terbagi peta wilayah yang menjadi antara Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya di karenakan kota tasikmalaya cukup pesat berkembang di dalam segi pemerintahan dan roda perekonomian sehingga jelas dan pantas bila mana peta wilayah tasikmalaya terbagi dua wilayah yang terlahirnya Kota Tasikmalaya.

Dengan itulah yang utama mengenai bidang kesehatan di kota tasikmalaya dalam tata pelayanan bahkan pengaduan masyarakat dalam setelah penindakan hasil pemeriksaan ataupun dalam pengerjaan pasca oprasi ( Bedah ) yang selalu jadi bahan gunjingan masyarakat.

Dalam kronologis Rabu 05/06/2021 kami mendapatkan pengaduan yang dari salah satu seorang pasien yang sudah mengalami pasca pembedahan riwayat usus buntu di salah satu rumah sakit swasta yang sangat terkenal di kota tasikmalaya, di sebutkan saja narasumber langsung yang berinisial ” AS ” mengatakan dengan begitu tegasnya walaupun sakit masih di rasakan, “AS” adalah salah satunya warga Kp, Neglasari Kec. Cibereum Kota Tasikmalaya dengan memaparkannya bahwa di sekitaran tanggal 14 april 2021 masuk rumah sakit yang terkenal di wilayah priangan timur yang berada di kota tasikmalaya, awalnya mengalami sakit usus buntu dan di periksa oleh dr. BB selaku ahli bedah di rumah sakit ternama itu, dengan kelanjutannya pasien terus di tindak untuk di oprasi ( Bedah ) penyakit usus buntu dan stlah selesai pasca oprasi ternyata pasien itu sama sekali tidak merasakan untuk kepuasan hasil oprasi tersebut, di karnakan pasien tersebut setelah oprasi mengalami tidak enak badan seperti meriang dalam sehari harinya dan yang paling utama sangat menakutkan suka ada keluaran percikan percikan air atau yang lainnya seperti apa yang di makan dan di minum langsung keluaran lagi dari bekas oprasiannya, Katanya.

Setelah itu pasien selang beberapa hari menanyakan ke dr. BB tentang hasil oprasian itu kok malah gak enak bahkan ada buang keluaran dari bekas oprasinya serta  meriang,,,,,,? Tapi dengan tiba tiba malah dokter tersebut hanya cukup menjawab dengan kata, itu kalau sudah di oprasi sudah biasa ( kata dokter ) dengan itulah pasien tersebut merasa was was dan kaget kerika dokter berbicara seperti itu.

Setelah sakit terus dan terus di rasakan maka pasien tersebut pindah ke rumah sakit swasta lain lagi, stlah itu maka dengan tindakan dokter baru dan rumah sakitnya baru maka pasien di tindak lagi dengan segera harus oprasi yang ke 2 kali, maka stlah itu persetujuan dari keluarga pasien terjadilah “AS” di laksanakan oprasi seperti yang pertama, dan ternyata dengan hasil oprasi ke 2 kalinya mulus dan lancar sehingga setelah oprasian itu pasien bisa sedikit makanan dan minuman itu masuk dan tidak keluar sedikitpun dari hasil oprasi ke 2 di bandingkan oprasi yang ke 1 suka menjadi banyak ke khawatiran, mengapa bisa begitu,,,,,,? ” AS ” mengatakan kepada salah satu media KMI ketika di rumah sakit yang ke 2 Seorang doktor yang menangani ke 2 mengatakan bahwa dalam cara melaksanakan pasca oprasi pertamanya itu seberulnya tidak ada penuntasan dan sehingga pasien akan mengalami kelainan yang di deritanya dan dengan itulah tindakan yang harus di lakukan tidak ada lagi cara selain harus oprasi ke 2, dengan itulah hasil pelaksanaan  di buahkan dengan baik dan lancar sehingga mulus baik dalam arti pasien  tidak akan lama lagi sembuh. katanya.

Jadi jelas apa yang di katakan narasumber dan dokter yang ke 2 itu sangat sangat jelas dengan keterangan utama narasumber.

Jadi kalau menurut keterangan tersebut jika dokter dan rumah sakit yang pertama melakukan dengan cara seperti itu jelas sekali itu ada kemungkinan di sinyalirkan dugaan cara kerja mall praktek, karna ketika pasien bertanya hanya menjawab dengan kata itu sudah biasa kalau sudah di oprasi gitu, jadi jelas Rumah Sakit terbagus dan ternama di Kota Tasikmalaya itu sangat sangat memalukan dan dokternya pun juga gak ada bisa menuntaskan pasiennya sendiri ( tidak tanggung jawab ) kalau trus trusan kinerja dokter atau pihak rumah sakit tidak meninjau serta disiplin kerja itu bagai mana untuk kedepannya bila mana ada pasien khususnya kota tasikmalaya yang berobat /memeiksa dirinya kalau cara kerjanya molor, itu bisa mengakibatkan kepatalan yang sangat sangat merugikan masyarakat kota tasikmalaya.

Untuk itu mohon sebagai Dinas terkait khususnya Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya agar supaya memberikan teguran tegas atas terjadinya Dugaan Mall Praktek di Rumah Sakit Ternama Kota Tasikmalaya. (A Firmansyah)