Niati Khidmah Lirboyo, Hadi Wibowo Maju Menjadi Calon Ketua HIMASAL Brebes

Hadi Wibowo (Alumni Lirboyo angkatan tahun 2000)

BREBES (pelitaindo.news) – Menjelang Muscab Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Kab Brebes yang akan dilaksanakan tanggal 31 Mei 2024 sudah bermunculan calon ketua. Mereka dimunculkan oleh timnya masing masing yang mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari beberapa alumni. Pihak calon sendiri sampai hari belum ada satupun yang mendeklarasikan diri atau mencalonkan diri. Salah satu dari sekian kandidat yang akan maju sebagai calon ketua adalah Hadi Wibowo alumni Lirboyo angkatan tahun 2000.

Menurut salah tim yang menggerakkan untuk kemenangan Hadi Wibowo bahwa majunya Beliau diniati Khidmah.” Kang Bowo sengaja saya ajukan sebagai calon ketua HIMASAL karena ketulusannya dalam berkhidmat untuk Lirboyo. Lebih dari itu kesederhanaan ala santri menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta bisa komunikasi dengan merakyat. Tiga hal ini menjadi pertimbangan kami untuk mengusung Kang Bowo sebagai calon Ketua HIMASAL,” ujar Ust Nawawi alumni Lirboyo asal desa Kluwut.

“Kedepan HIMASAL dibutuhkan sosok figur Kang Bowo yang memiliki kepedulian kepada sesama. Saya tahu betul bagaimana Beliau ketika di Pondok sangat peduli kepada temannya saat nyantri, dan itu sampai sekarang. Oleh karena itu saya yakin Kang Bowo akan mendapatkan banyak dukungan dari alumni Lirboyo.

Nawawi menegaskan bahwa tidak ada larangan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua HIMASAL. Akan tetapi sebagian alumni merasa kurang etis kalau mencalonkan diri secara terbuka. ” Kami mengajak bersama untuk meramaikan Muscab HIMASAL dengan suasana yang ceria dan menjaga keutuhan alumni. Calon boleh lebih dari satu, karena kalau calon tunggal tidak ramai dan tidak ada pilihan. Untuk HIMASAL sebagai calon ketua mereka yang tergolong alumni sepuh dibawah tahun 2011, yang muda muda biar di LIM sehingga kaplingnya jelas”, lanjut Nawawi.

Alumni yang pernah jadi pengurus Pondok Pesantren Lirboyo berharap kepada PC HIMASAL Brebes untuk melaksanakan Muscab sesuai dengan ketentuan dalam AD ART. “Insya Alloh kalau Muscab sesuai dengan AD ART akan menghasilkan keputusan yang baik dan benar. Polarisasi menjelang pemilihan itu wajar, tapi yang perlu kita jaga adalah nilai nilai akhlak dan etika berorganisasi. Hal teknis tentang pemilihan yang menjadi kekuatan hukum adalah forum dalam Muscab. Ini artinya Muscab sebagai forum tertinggi organisasi dilevel Kabupaten memiliki kewenangan untuk memutuskan tatib termasuk didalamnya kriteria calon ketua,” sambung Nawawi

Lebih dari itu dirinya berharap menjelang Muscab agar tidak ada pengkondisian atau penggiringan opini yang tidak sehat. “Sesama alumni harus saling menjaga etika dan akhlak pesantren, asas ke kekeluargaan dan kebersamaan harus kita junjung tinggi. Ini sangat penting agar pasca Muscab kita bisa mewujudkan program yang kongkrit dan berimbas kepada kemajuan HIMASAL. Oleh karena itu dibutuhkan kesepahaman dan komitmen untuk kemaslahatan bersama,” pungkas Nawawi. *(Red)

www.youtube.com/@anas-aswaja