Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ribuan Orang Mengungsi

Jumlah pengungsi berdasarkan data yang dihimpun petugas di lapangan mencapai 1.369 jiwa

JAKARTA (pelitaindo.news) – Kebakaran hebat melanda depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat malam (3/3/2023). Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.20 WIB.

Kejadian bermula dari terbakarnya pipa bahan bakar minyak atau BBM di kompleks tersebut hingga api meluas ke rumah-rumah warga di Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Dari sejumlah unggahan di media sosial, tampak kobaran api besar disertai awan hitam membubung dari kebakaran depo Pertamina tersebut.

Baru pada pukul 3 pagi, Sabtu, 4 Maret 2023, api baru benar-benar berhasil dipadamkan dan petugas pemadam kebakaran masih melakukan proses pendinginan. Rumah-rumah warga di sekitar depo kini tinggal tersisa puing-puingnya. Selain rumah, sejumlah kendaraan juga hangus terbakar.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan, objek kebakaran tersebut adalah pipa bensin.

Berdasarkan kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi.

Atin, 42 tahun, warga Jalan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara mencium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran depo Pertamina Plumpang dari rumahnya yang berjarak sekitar 700 meter. Bau itu terasa kuat sebelum hujan deras mengguyur.

Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran hebat tersebut. Pihak Pertamina mengaku masih menginvestigasi penyebab insiden itu.

“Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi,” kata Area Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.

Eko juga menambahkan pihaknya saat ini fokus pada penanganan kebakaran pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang.

Berdasarkan data sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI mencatat ada 17 orang meninggal dunia, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang dalam insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini.

Api yang menyambar hingga kedua kawasan rumah warga (RW) ini juga mengakibatkan ratusan orang terpaksa mengungsi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Djuaeni mengatakan jumlah pengungsi berdasarkan data yang dihimpun petugas di lapangan mencapai 1.369 jiwa. Terdapat 10 lokasi pengungsian sementara yang telah disiapkan untuk menampung para pengungsi yang terdiri dari dewasa, lansia, anak-anak, hingga balita.

Lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang disediakan yaitu: Kantor PMI Jakarta Utara, Kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, Masjid Assholihin Walang, RPTRA Rasela, Masjid Al Quroma RW 03 Rawa Badak Selatan, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, Masjid Al Muhajirin RW 07, SD IT Gema Insan Mandiri, Gedung Golkar, dan Kantor Sudin Ketenagakerjaan dan Energi Jakarta Utara.

Berdasarkan info di media internal Pertamina, Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang merupakan depo strategis yang dimiliki Pertamina. Depo Plumpang menyuplai ke sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia turun tangan menyelidiki penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan tim sudah diterjunkan ke lapangan. Menurut dia tim labfor telah berkoordinasi dengan Bareskrim dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). (Muslihul Huda)