Kasi PAKIS Kemenag Kota Tasikmalaya Hadiri Pelatihan dan Magang OPOP Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah Condong

Kasi PAKIS Kementerian Agama Kota Tasikmalaya H. Cecep Nurholis, M.Si

KOTA TASIKMALAYA (Pelitaindo.news) – Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAKIS) Kementerian Agama Kota Tasikmalaya H. Cecep Nurholis, M.Si menghadiri Pelatihan dan Magang One Pesantren One Product (OPOP) di Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah Condong pada Senin (4/7).

Hadir dalam kesempatan ini Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindag Kota Tasikmalaya, dan Pimpinan Pondok Pesantren KH.Diding Darul Falah.

Mengawali sambutan, H. Cecep berterimakasih kepada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dan Kota Tasikmalaya yang telah membantu terhadap pesantren. OPOP yang diluncurkan oleh Pemprov Jawa Barat tersebut bertujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Pondok Pesantren kegiatan entrepreunership sehingga berdaya secara ekonomi.

“Kegiatan ini akan menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman, baik dari segi manajemen maupun wawasan. Ketika kita punya keilmuan, dilengkapi juga dengan kewirausahaan kita, sehingga para santri bisa mengembangkan usaha,” ujarnya.

Cecep juga berterimakasih kepada Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah yang terus eksis dengaan prestasinya dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan umat. Lebih lanjut menurutnya, berdasarkan UU No. 18 Tahun 2019 terdapat fungsi pesantren sebagai lembaga Dakwah, Lembaga Pendidikan, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

“Turunan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang juga merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi negara terhadap pesantren sebagai lembaga dakwah dan lembaga pemberdayaan masyarakat, yang berkontribusi besar bagi Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang,” ungkapnya.

Untuk diketahui, proses seleksi berlangsung dari masa pendaftaran OPOP 2022 yang dibuka mulai 4 Maret 2022 silam. Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil menggulirkan program ini dari tahun 2019.

Dengan program OPOP, Pesantren di Jawa Barat didorong untuk memiliki kemandirian secara ekonomi, khususnya bangkit dari dampak pandemi covid-19. (Kontributor : Shinta Wulan Anggraeni)