BANDUNG (pelitaindo.news) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjembatani perusahaan dan industri di Jawa Barat dengan Bulog soal penyediaan kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau bagi para pekerjanya.
“Jadi hal tersebut masuk dalam program yang diberi nama Smart Nakertrans Jabar,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) Vol 105 di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Taufik mengatakan pada praktiknya nanti Bulog akan mendistribusikan kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng untuk disalurkan kepada para pekerja di perusahaan-perusahaan.
Dia menuturkan harga yang diberikan Bulog ini pastinya akan lebih murah dari harga kebutuhan pokok di pasaran dan penyalurannya bisa melalui koperasi pekerja atau menggandeng pihak lainnya.
“Kami akan uji coba ke lima perusahaan di Kabupaten Bandung, dan satu perusahaan di Sumedang. Kemudian Apindo Kabupaten Karawang akan menggagas untuk perusahaan di Karawang, begitu juga dengan Kabupaten Sukabumi,” kata dia
Taufik mengatakan satu perusahaan bisa memiliki sampai tiga puluh ribu pekerja.
Oleh karenanya, angka distribusi yang dihasilkan sampai nilai penghematan keuangan pekerja akan sangat besar.
“Ada yang sudah siap, sehingga bulan depan bisa realisasi. Kita endorse ke mana-mana, apalagi di Jabar ada 90 ribu perusahaan terdaftar. Bisa dibayangkan kalau ikut semua, seberapa besar pergerakan ekonominya,” kata dia.
Dia mengatakan setidaknya ada 10 juta buruh formal di Jabar dan mereka punya keluarga, sehingga jika buruh sejahtera, maka masyarakatnya pun akan sejahtera.
“Oleh karena itu, kami berupaya bagaimana kita kurangi beban keluarga buruh. Kami merancang, perusahaan kerja sama dengan Bulog untuk sediakan kebutuhan pokok buruh. Sehingga harga bisa lebih terjangkau dan ini dapat menekan inflasi,” kata Taufik.
Menurut dia, program ini pun diapresiasi pihak buruh, bahkan perusahaan dan perwakilan salah satu industri dari Kabupaten Garut, Kridayuda, mengatakan program ini akan berguna bagi 12 ribu karyawan produksi yang sudah selama delapan tahun bekerja.
Pihaknya juga mengapresiasi program lainnya bagi pekerja, yakni kredit perumahan rakyat dan renovasi rumah dari Bank BJB.
“Program seperti itu yang kami butuhkan saat ini. Sudah delapan tahun operasional, karyawan sudah punya masa kerja. Tidak hanya kebutuhan rutin sembako, tapi kami pun membutuhkan perumahan,” kata dia.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Korwil KSBSI) Provinsi Jawa Barat, Baharuddin Simbolon, mengatakan program ini akan sangat berguna bagi masyarakat pekerja.
“Tentunya saya harap edukasi dan sosialisasi program ini harus masif dilakukan. Kalau bagi kami, kalau harga kebutuhan yang bisa didapat Rp8.300 dan di pasaran Rp10 ribu, akan sangat besar manfaatnya bagi kami,” kata Baharudin. *(Ant)