Berebut Suara NU, Yenny Wahid Dinilai Bisa Tandingi AMIN

Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid

JAKARTA (pelitaindo.news) – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan diuntungkan jika Capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tidak menggandeng figur Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Cawapresnya.

Menurut Ujang, suara NU kemungkinan besar akan berpusat kepada pasangan AMIN. Sebab Muhaimin atau Cak Imin dianggap mewakili NU.

“Kalau Prabowo dan Ganjar tidak menggandeng figur NU maka pasangan AMIN yang diuntungkan. Saya kira suara NU bisa berpusat ke situ karena ada figur Cak Imin yang dianggap mewakili Nahdliyyin,” kata Ujang Komarudin di Jakarta, Jumat (29/9).

Dengan demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyarankan agar Prabowo dan Ganjar mencari pendamping yang ketokohannya kuat sebagai representasi NU.

Menurutnya, salah satu figur yang paling potensial dari kalangan Nahdliyyin yaitu puteri Presiden Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid.

“Figur yang ketokohannya kuat sebagai representasi NU saat ini ya Yenny Wahid. Mba Yenny ini kan secara biologis cicit dari pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari dan puteri dari Gus Dur yang juga pernah menjadi Ketua Umum PBNU,” ujarnya.

Kata Ujang, Yenny Wahid mewakili suara akar rumput NU dan Gusdurian. Ditambah lagi Yenny memiliki basis suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terutama dari kalangan pesantren NU, santri, dan Kiai.

“Yenny Wahid itu adalah darah biru NU, representasi NU, Jawa Timur, dan figur representasi perempuan. Ya potensi untuk mendongkrak suara Prabowo atau Ganjar sangat besar,” ucapnya.

Di sisi lain, Yenny juga memiliki elektabilitas cukup tinggi, 27,6 persen sebagai Cawapres perempuan. “Menurut saya ini modal yang bagus,” jelasnya.

Lebih lanjut, dengan modal elektabilitas tersebut, Yenny bisa melengkapi kemenangan untuk Prabowo ataupun Ganjar. Terlebih, berdasarkan survei terakhir, keduanya berada di peringkat pertama dan kedua sebagai Capres potensial.

Diketahui, berdasarkan survei terakhir dari Lembaga Survei Polling Institute, elektabilitas Prabowo unggul 36,3 persen, Ganjar 32,4 persen, dan Anies 20,0 persen.

“Artinya Yenny bisa melengkapi kemenangan baik itu untuk Prabowo maupun Ganjar. Siapapun yang mengambil Yenny Wahid sebagai Cawapres, maka suara dari akar rumput NU dan Gusdurian di Jatim bisa membuat mereka menang telak,” pungkas Ujang. *(Red)