Beranda Sosialisasi Urat Nadi Pertanian Dipulihkan, Situ Leutik Disiapkan Jadi Ikon Ekonomi dan Wisata...

Urat Nadi Pertanian Dipulihkan, Situ Leutik Disiapkan Jadi Ikon Ekonomi dan Wisata Banjar

62

BANJAR (Pelitaindonews) – Keberhasilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy merehabilitasi saluran irigasi Situ Leutik menuai apresiasi tinggi dari Pemerintah Desa Cibeureum, Kota Banjar. Proyek tersebut dinilai menjadi jawaban konkret atas persoalan krusial sektor pertanian yang telah lama dihadapi warga.

Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukarlan, menyampaikan terima kasih dan penghargaan mendalam kepada BBWS Citanduy atas komitmen dan kerja nyata dalam membangun infrastruktur vital tersebut. Menurutnya, rehabilitasi irigasi tidak sekadar proyek fisik, melainkan fondasi utama bagi ketahanan pangan dan penguatan ekonomi masyarakat desa.

“Kami atas nama Pemerintah Desa dan seluruh warga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada BBWS Citanduy. Rehabilitasi ini merupakan penguatan pilar utama kehidupan masyarakat kami yang mayoritas menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Kini air dari Situ Leutik mengalir lebih lancar, dan harapan lama para petani akhirnya terwujud,” ujar Yayan.

Ia menegaskan, manfaat rehabilitasi irigasi telah dirasakan langsung oleh para petani di tiga wilayah yang bergantung pada pasokan air dari Situ Leutik, yakni Dusun Babakan, Cidahu, dan Pasirnagara, Desa Cibeureum. Dengan infrastruktur irigasi yang lebih memadai, produktivitas pertanian diyakini akan meningkat secara signifikan.

Lebih lanjut, Yayan menyebut keberhasilan rehabilitasi tersebut sebagai modal awal (starting point) untuk mengakselerasi visi besar Desa Cibeureum. Dengan luas Situ Leutik mencapai sekitar 14 hektare, desa kini semakin optimistis mengembangkan kawasan tersebut menjadi sentra ekonomi terpadu berbasis pertanian, perikanan, dan pariwisata.

“Keberhasilan BBWS Citanduy membenahi urat nadi pertanian kami membuktikan bahwa kerja nyata mampu membangkitkan potensi desa. Ini memberi energi baru bagi kami untuk melangkah ke tahap berikutnya, menjadikan Situ Leutik sebagai pusat perputaran ekonomi sekaligus destinasi wisata unggulan,” tambahnya.

Pemerintah Desa Cibeureum, lanjut Yayan, telah menyiapkan sejumlah konsep pengembangan, mulai dari festival budaya, event wisata, hingga penyediaan fasilitas pendukung kawasan. Namun demikian, ia menekankan pentingnya dukungan lanjutan dari Pemerintah Kota Banjar dan Pemerintah Provinsi, terutama dalam bentuk regulasi dan kebijakan pendampingan.

“Kami telah menunjukkan keseriusan melalui perencanaan yang matang. Keberhasilan kolaborasi dengan BBWS Citanduy semestinya menjadi contoh sinergi antarlembaga. Kini kami sangat membutuhkan dukungan kebijakan dan payung hukum dari Pemerintah Kota Banjar agar roda ekonomi yang lebih besar bisa segera bergerak,” tuturnya.

Dengan dukungan infrastruktur irigasi yang andal, Desa Cibeureum berharap mampu membangun narasi baru—bertransformasi dari desa agraris menuju desa mandiri berbasis potensi alam, keindahan, dan kelestarian Situ Leutik demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Apresiasi tertinggi kami sampaikan kepada BBWS Citanduy. Mari kita jaga keberhasilan ini bersama dan lanjutkan kolaborasi demi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” pungkas Yayan.

(Nana S)

Terima kasih atas Koemntar Anda. Ikuti terus kontens portal ini.