BANDUNG (pelitaindo.news) – Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengimbau masyarakat tak membuat aksi yang mengganggu keamanan dan ketertiban di Jabar terkait dengan kenaikan harga BBM. Aksi yang dimaksud adalah demo/perbuatan anarkistis.
“Dengan kenaikan BBM diharapkan tidak menimbulkan permasalahan kamtibmas yang akhirnya dapat berefek kepada kondisi lain yang akhirnya membuat kisruh, kita berharap dengan kenaikan harga BBM ini kita dapat menerima sebagaimana kebijakan pemerintah juga tujuannya untuk menata kondisi sosial masyarakat,” kata Ibrahim kepada wartawan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (5/9).
Sementara itu, terkait aksi unjuk rasa yang digelar di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat, Ibrahim memastikan pihaknya sudah menyiapkan personel untuk pengamanan.
Dia juga memberi apresiasi kepada elemen masyarakat yang menggelar unjuk rasa dan tetap menjaga situasi kamtibmas.
“Terkait dengan beberapa aksi unjuk rasa, kita juga sudah menyiapkan personel untuk melakukan pengamanan terkait dengan aksi unjuk rasa tersebut,” ucap dia.
Pemerintah resmi menaikkan harga BBM sekitar 30 persen per Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. Perubahan harga yakni untuk BBM subsidi Pertalite dan solar serta BBM nonsubsidi Pertamax.
Kenaikan harga BBM ini disikapi dengan berbagai cara oleh masyarakat. Mulai dari sopil ojol yang keberatan hingga serikat buruh tyang bersiap demo besar-besaran. *(Bidhumas)