Nenek Terkaya di Kabupaten Pemalang, Pengusaha Camilan Omzetnya Miliaran

Isomedi Astuti atau Bu Darsono, IRT sukses jadi pengusaha camilan dari bikin Ogel Ogel, omzetnya miliaran

PEMALANG (pelitaindo.news) – Seorang perempuan yang umurnya sudah melewati usia paruh baya menjadi orang terkaya di Kabupaten Pemalang berkat usaha kreatifnya. Dirinya membuat usaha makanan ringan yang belum pernah dibuat orang lain hingga terkenal dan mendatangkan omset miliaran rupiah.

Dengan omset yang sangat besar, akhirnya perempuan yang melewati usia paruh baya ini menjadi orang terkaya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Tidak hanya kreatif, nenek yang sudah menjadi orang terkaya se-Kabupaten Pemalang juga cerdas.

Sebab makan yang dibuatnya diberi nama yang memiliki nilai filosofis, seperti dikutip dari channel YouTube kawan dapur. Bahkan makan ringan produk nenek terkaya di Kabupaten Pemalang ini sudah menjadi icon kabupaten tersebut.

Tidak heran, karena makan ringan ini benar-benar original hasil karya nenek tersebut dan hanya ada di Kabupaten Pemalang.

Ogel Ogel merupakan makanan ringan khas Pemalang, Jawa Tengah. Ogel Ogel bentuknya kecil dengan panjang sekitar 2-3 centimeter berwarna kecokelatan. Camilan yang terbuat dari tepung, telur, dan bumbu ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa gurih.

“Nama saya adalah Ibu Isomedi Astuti, atau mungkin bisa dipanggil Ibu Darsono” katanya saat memperkenalkan diri.

Menurutnya ia menciptakan makan khas yang belum pernah dibuat oleh seorang pun.

Namun dirinya bingung ingin memberinya nama apa, hingga akhirnya diberi nama Ogel-ogel yang menurutnya bernilai filosofis.

“Memang itu ciptaan saya sendiri. Iya, makanya kan ogel-ogel itu adalah filosofi” kata Ibu Darsono.

“Ogel-ogel itu kan sesuatu yang gerak. Kalau sesuatu yang gerak otomatis kan hidup. Maksud saya biar ogel-ogel ini bisa hidup terus,” tuturnya.

Ia menginginkan makanan ciptaannya tetap eksis sampai anak cucu dan cicitnya, walaupun dirinya sudah meninggal.

Benar saja, setelah makanan khas ogel-ogel menjadi icon Kabupaten Pemalang, cita-cita Ibu Darsono menjadi terkabul.

Ogel-ogel akan terus diproduksi sampai kapan pun, kalau tidak, satu icon Kabupaten Pemalang akan hilang.

Buat warga Pemalang, makanan ringan Ogel-ogel ini pasti sudah tidak asing lagi. Makanan ini bisa dijadikan ole-ole dari Pemalang.

Proses untuk membuat makanan Ogel-ogel terkenal lumayan lama, selama 3 tahun produksi, masih tahap perkenalan di daerahnya.

Dia menuturkan, modal membuat camilan tersebut Rp50.000. Saat awal pembuatan pun masih menggunakan cetakan roti, lalu dipotong dengan pisau. Itu dilakukan selama 1 tahun, kemudian ganti menggunakan paralon yang dimodifikasi. Dari tahun pertama hingga ketiga, dia mengenalkan camilan baru tersebut. Saat itu, dia hanya membuat 1-2 kali dalam seminggu. Camilan itu dibungkus dalam ukuran kecil dan dijual dengan harga Rp1.000.

Produk original yang baru pertama kali dibuat tidak mudah untuk mendapat peluang pasar, sebab belum familiar dengan nama dan rasanya.

Hal ini tidak sama dengan kripik pisang dan makan ringan lain yang sudah biasa dimakan.

Akan tetapi, kalau pernah mencicipi dan merasakan kenikmatan makanannya, akhirnya mulai tertarik dan lambat laun mulai terkenal.

Ketika makanan tersebut sudah terkenal di daerahnya dan menjadi suatu makanan khas, otomatis menjadi icon Kabupaten Pemalang.

Dari produk yang sudah terkenal, Ibu Darsono dapat menikmati hasilnya dengan keuntungan mencapai miliaran rupiah. ***