Kodam III/Siliwangi Terjunkan Dua Yonif dan Personel Kodim, Restrukturisasi Lahan Rawan Longsor di Cianjur

Kazidam III/Slw Kolonel Czi Rielman Yudha memimpin kegiatan restrukturisasi tanah pasca gempa Cianjur, di Desa Cijedil Kec. Cugenang, Kab. Cianjur, Jawa Barat

CIANJUR (Aswajanews.id) – Prajurit Siliwangi dari batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/BJW, Yonif 312/KH dan anggota Kodim 0608/Cianjur garap restrukturisasi tanah pasca gempa Cianjur, dilaksanakan di Desa Cijedil Kec. Cugenang, Kab. Cianjur, Jawa Barat. Hal itu dibenarkan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen, Minggu (11/12/2022).

Lanjut Kapendam mengatakan, kegiatan restrukturisasi yang melibatkan dua Batalyon Infanteri yaitu Yonif 300/R, Yonif 312/KH dan anggota Kodim 0608/Cianjur, dipimpin Kazidam III/Slw Kolonel Czi Rielman Yudha. Dalam kegiatan tersebut juga melibatkan para relawan bersama masyarakat. Upaya yang dilakukan yaitu menanam tanaman bibit pohon kayu balsa. Hal ini sejalan dengan petunjuk Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo untuk melaksanakan penanaman pohon dalam rangka pemulihan tanah yang longsor pasca gempa.

“Penanaman pohon balsa ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Cianjur. Pasalnya, pohon balsa sangat baik yang dapat membentuk struktur tanah menjadi kuat bahkan dapat menahan dari erosi. Sehingga perlu segera melakukan restrukturisasi atau pemulihan kondisi tanah,” tegasnya.

Perlu diketahui lanjut Kapendam, kayu balsa itu sendiri bisa mengkonservasi lahan dan dapat memperkuat struktur  tanah bahkan dapat menahan laju erosi, meningkatkan kualitas tanah,  serta mampu menyerap emisi gas carbondioksida (Co2) juga mengikat air tanah.

Tak hanya itu saja, bahwa kayu balsa juga sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat, masa panen relatif pendek 3,5 hingga 5 tahun, nilai jual pun kayu tinggi, peluang pasar luas, ada jaminan pasar, produksi dan perbanyakan bibit melalui kemitraan, dan bisa dilakukan oleh masyarakat.

“Dari segi mitigasi bencana, kayu balsa bisa digunakan sebagai bahan rumah tahan gempa, pohon balsa merupakan peresap air hujan dan air permukaan yang baik, sehingga dapat mencegah banjir, tanaman balsa juga dapat menahan erosi dan memperkuat lereng, diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya tanah longsor,” paparnya.

Sementara itu, selain menanam 2.000 kayu balsa, Kodam juga telah menyiapkan tanaman vetiver untuk ditanam di wilayah rawan tanah longsor. Untuk proses pertumbuhan tersebut akan digunakan Bios 44 DC sehingga dalam proses pertumbuhannya akan lebih cepat, efektif, dan efisien, janjinya.

Di tempat berbeda, “Uus” satu diantara terdampak korban bencana alam warga Desa Cijedil Cianjur mengucapkan terima kasih kepada Pangdam III/Slw dan Kazidam serta Danyonif Raider 300/BJW juga seluruh prajurit.

“Terima kasih Bapak Pangdam dan jajaran telah membantu kami, terlebih dengan cepat  restrukturisasi atau melakukan pemulihan tanah melalui penanaman pohon balsa. Karena pohon balsa ini bisa menahan erosi,” ucapnya. (Tarunah/Elisa Nurasri)