Beranda Klinik Hukum Ketua KPK Firli Bahuri Sebut Budaya Antikorupsi Sebagai Pilihan Hidup Di Depan...

Ketua KPK Firli Bahuri Sebut Budaya Antikorupsi Sebagai Pilihan Hidup Di Depan 55 Jaksa Baru

JAKARTA, MH – Firli Bahuri selaku Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mewakili segenap pimpinan dan seluruh insan KPK menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Jaksa Agung yang telah memberikan SDM terbaik.

Dia juga mengatakan, pesan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang menegaskan, para jaksa yang dikirim untuk kawah candradimuka, dan jika kembali diharapkan sudah siap tempur memperkuat jajaran Adhiyaksa dalam pemberantasan korupsi.

“Jaksa Agung berharap bahwa para jaksa yang saat ini bergabung di KPK banyak belajar, sehingga nanti saat kembali ke Kejaksaan sudah memiliki kemampuan yang lebih dalam pemberantasan korupsi,” kata Firli, Kamis (21/4/2022).

Dia mengatakan, 55 Jaksa baru bisa bergabung karena hasil kerja keras Sekjen KPK dan jajaran serta, semua pihak yang melaksanakan tugas dan fungsi rekrutmen. Dia menekankan empat persoalan kebangsaan.

“Empat besar persoalan kebangsaan yang harus diselesaikan secara bersama yaitu, korupsi, bencana alam, terorisme dan radikalisme serta narkotika,” lanjut Firli.

Sudah tidak perlu diragukan lagi keluhuran bangsa dan negara dalam menanggapi bencana alam. Pada isu terorisme, radikalisme, dan narkotika masyarakat dan pemerintah telah berposisi siap siaga melindungi keluarga dan memerangi paparan serta sebarannya.

Namun, menurut Firli, pada masalah korupsi tampaknya, kita semua masih belum satu barisan perjuangan, dan sulit berkomitmen.

“Karenanya diperlukan membangun budaya antikorupsi, sehingga satu suara bisa membuka sebuah kasus, satu keberanian bisa membongkar serangkaian kejahatan, dan satu kejujuran bisa menutup kesempatan pencurian uang rakyat,” imbuh Firli.

Dia mengatakan, pemberantasan korupsi merupakan pekerjaan yang tidak akan pernah tuntas. Banyak orang menduga sistem politik yang ada menstimulasi korupsi, tapi apakah ada keinginan untuk melakukan perbaikan sistem politik? Terutama internalisasi sikap anti korupsi dari partai politik sebagai pohon kekuasaan?

“Perubahan-perubahan sangat diperlukan, sehingga budaya anti korupsi bisa diterima dan diterapkan sebagai “Pilihan Hidup Baru” seluruh elemen bangsa tanpa terstimulasi hasrat jahat yang tersistem,” sambungnya.

Di akhir kesempatan, Firli Bahuri, menyampaikan, penegakan hukum bukan persaingan dan pertikaian. Bukan pula terkait siapa yang lebih unggul atau lebih hebat. KPK tidak perlu pula kebakaran jenggot, merasa “ganjil” karena prestasi Kejaksaan RI.

“Semua pihak memiliki tanggung jawab pemberantasan korupsi. KPK sungguh bersyukur karena pemberantasan korupsi itu berjalan efektif, sebab semua aparat penegak hukum akhirnya bisa bekerja sama. In harmonia progressioi, mari memberantas korupsi secara harmoni. Itulah sejatinya pekerjaan aparat penegak hukum yang efektif seketika pemberantasan dikerjakan bersama-sama,” terangnya.

Apresiasi dari KPK untuk kinerja pemberantasan korupsi oleh rekan-rekan Kejaksaan RI, inilah yang KPK gelorakan dan sebut sebagai Orkestrasi Pemberantasan Korupsi. Semua kamar-kamar kekuasaan bekerja membersihkan Indonesia dari praktik-praktik korupsi. Baca juga: Kesungguhan Memberantas Korupsi

Firli Bahuri bersama jajaran pimpinan KPK yang hadir yaitu Alexander Marwata, dan Nawawi Pamolango mengucapkan selamat bertugas dan berbakti untuk negeri, kepada 55 Jaksa yang telah bergabung di KPK Republik Indonesia. KPK menantikan karya anda semua untuk aksi pemberantasan korupsi.

(mh)

Terima kasih atas Koemntar Anda. Ikuti terus kontens portal ini.