Doloksanggul, pelitaindonews. Di awal tahun 2024 ini Bernard Simamora, S.Si, S.IP, SH, MH, MM, seorang putra kelahiran Doloksanggul yang lebih dari 30 tahun merantau, mudik dan berbaur berdiskusi dengan berbagai unsur masyarakat di Humbang Hasundutan, mengungkapkan kesimpulannya terhadap kehadiran pemerintahan di kabupaten tersebut, Sabtu (06/01), di Doloksanggul. Menurut Bernard Simamora, selama 8 tahun terakhir, masyarakat tidak merasakan kehadiran yang signifikan dari pemerintahan kabupaten ini.
Ia menggambarkan, selama 8 tahun terakhir, Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai layaknya sebuah pesawat terbang yang beroperasi dalam mode autopilot. Dalam mode ini, pesawat akan tetap terbang dan mencapai tujuan akhirnya, namun tanpa adanya interaksi atau pengaruh dari pilot. Begitu juga dengan pemerintahan kabupaten ini, yang terlihat berjalan tanpa adanya kehadiran yang nyata dan pengaruh yang dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu contoh yang disoroti adalah kurangnya perhatian terhadap pembangunan infrastruktur di kabupaten ini. Meskipun terdapat rencana pembangunan terminal di ibukota kabupaten, namun hingga saat ini, proyek tersebut belum juga terealisasi penuh dan tidak berfungsi sama sekali. Padahal, pembangunan infrastruktur yang baik akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti mempermudah akses transportasi dan meningkatkan perekonomian daerah.
Tidak hanya itu, Bernard Simamora juga menyoroti masalah pendidikan di kabupaten ini. Ia menyebutkan bahwa kualitas pendidikan di Humbahas masih jauh dari harapan. Kurangnya perhatian dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan telah menyebabkan rendahnya minat belajar siswa dan rendahnya prestasi akademik. Hal ini tentu akan berdampak negatif bagi masa depan generasi muda kabupaten ini.
Selain itu, ia juga menyoroti kurangnya perhatian terhadap sektor pertanian di kabupaten Humbahas. Tidak ada perencanaan pola tanam yang sesuai dengan kondisi Humbahas yang sekaligus menabwab kebutuhan pasar atas hasil pertanian. Padahal, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian daerah. Namun, kurangnya dukungan dari pemerintah dalam hal pengembangan teknologi pertanian, perencanaan pola tanam, koperasi, badan usaha milik desa, dan pemberian bantuan kepada petani telah menyebabkan rendahnya produktivitas pertanian di kabupaten ini.
Bernard Simamora juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Menurutnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dan masukan dari masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk aktif dalam menyampaikan aspirasi dan mengawasi jalannya pemerintahan di kabupaten ini.
Sebagai masyarakat Humbang Hasundutan, kita perlu menyadari bahwa partisipasi aktif dalam pembangunan daerah adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan adanya partisipasi yang nyata dari masyarakat, diharapkan pemerintahan kabupaten ini dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pada akhir pernyataannya, Bernard Simamora berharap agar pemerintah kabupaten Humbahas dapat segera mengambil tindakan yang nyata untuk meningkatkan kehadiran dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Dengan adanya perubahan yang positif ini, diharapkan kabupaten ini dapat menjadi lebih maju dan sejahtera.
Sebagai masyarakat, kita juga perlu terus mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintahan kabupaten ini agar dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan dampak yang positif bagi kita semua. (Redaksi)