pelitaindonews, Jakarta – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Syarifuddin Sudding mengkritisi kinerja Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly usai insiden kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Menurutnya, kinerja Yasonna dalam menangani persoalan hukum dan HAM di Indonesia justru tidak mengalami perubahan yang mengarah pada perbaikan, terutama soal situasi kondisi di lembaga permasyarakatan.
“Implementasi di lapangan itu kosong, enggak ada sama sekali perbaikan, omong kosong, dan itu semua dirasakan, kita semua melihat. Kondisi lapas kita itu sangat memprihatinkan,” kata Syarifuddin, Kamis (9/9/2021).
Syarifuddin menduga Yasonna hanya beretorika ketika rapat kerja bersama di Komisi III DPR tentang perbaikan lapas.
Politisi PAN ini kemudian menceritakan bagaimana pengalamannya saat mengunjungi beberapa lapas di Indonesia.
Ia menemukan banyak sekali persoalan di dalam lapas, mulai dari over populasi hingga petugas yang diskriminatif.
“Saya sering kunjungan ke lapas itu sungguh sangat memprihatinkan. Apalagi dikatakan itu over kapasitas sampai 400 persen. Itu sangat tidak manusiawi. Kita ini, walaupun di dalam itu narapidana, tapi ya tetap ada hak-hak kemanusiaan yang juga harus diperhatikan,” jelasnya.
Syarifuddin melihat, kondisi tersebut tidak berubah ke arah lebih baik ketika Yasonna menjabat sebagai Menkumham.
Harusnya, kata dia, Yasonna segera melakukan revitalisasi jika pemerintah ingin dikatakan memiliki keinginan kuat untuk merombak kondisi lapas ke arah lebih baik.
Namun, menurutnya, perbaikan itu seolah sudah terlambat mengingat tragedi-tragedi kemanusiaan terus terjadi di lapas dengan yang terkini adalah kebakaran merenggut nyawa 44 orang di Lapas Kelas I Tangerang.
(Vhe/Red)