P 3 TGAI Nanggewer Diduga Keluar Bistek

pelitaindonews, Tasikmalaya -Maraknya Pembangunan Wilayah Tasikmalaya Masyarakat sangat bersyukur dan berterimakasih pemerintah di karenakan yang tadinya daerah itu mengkhawatirkan dengan adanya konstur tanah yang bersimpangan dengan yang lain terutama dalam konstur saluran air yang sangat di perlukan serta  di butuhkan oleh masyarakat untuk keperluan persawahan ( Ladang ) karna kalau tidak ada program pemerintah seperti itulah maka masyarakat takut terjadinya hal hal yang tidak di inginkan terjadinya keributan dalam mengenai kebutuhan air yang mengalir ke persawahan.

Tentang mengenai Program Bantuan Pemerintah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunjukan Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy ( BBWS ) yang sebagai Sektor Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citanduy yang untuk di percayai mengenai bantuan saluran air wilayah Tasikmalaya, dengan program tersebut yang di namakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3_TGAI) yang di danai dari sumber Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN) dengan Nominal senilai Rp. 195.000.000, dengan lama pekerjaan 60 Hari Kerja Tahun Anggaran 2021.

Di salah satunya khususnya Tasikmalaya Utara Unan Nyalenghor Desa Nanggewer Kec. Pagerageung yang sedang melaksanakan pengerjaan program percepatan peningkatan tata guna air irigasi dengan Pelaksana P3A Mitra Cai Mekar Buana sangat sangat mengkhawatirkan dalam pengerjaan tersebut di karnakan pelaksanaan Pengerjaan itu di duga seperti tidak akan kuat lama kualitasnya di karnakan semua pemasangan dari titik Nol pondasi batu kali bukannya baru belah yang biasa pakai dalam pembangunan, kalau kita menimbang memang batu kali sama batu belah gunung kalau kita bedakan jelas mengenai kekuatan lebih unggul batu kali, namun kalau batu kali di pasang untuk di jadikan pembangunan atau pondasinya itu antara material campuran semen dan pasir sukar untuk di satukan senyawa menempel kekuatannya yang akan mungkin rekatan rekatan kekuatan akan cepat lepas apa lagi posisi di air walaupun pasir semen dengan campuran, beda lagi material campuran semen pasir dengan batu belah itu senyawa dan kuat untuk menyatukannya kalau batu kali jelas itu susah untuk campur di karnakan licin,  dan lagi pula semua material batu kali itu sudah ada di tempat di karnakan letak lokasi pekerjaan berdampingan dengan bantaran sungai.

Dengan menurut keterangan salah satu pekerja yang di lokasi tersebut ” E ” mengatakan, bahwa pekerjaan ini dengan sepanjang 400 meter semuanya memakai batu kali bantaran sungai yang di sini, karna itu hanya untuk pemamfa,atan material yang ada dan bahkan batu yang di perlukan sebanyak 100 Kubik dengan harga perkubik 150.000._ ( Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah ) untuk harga batu saja dan untuk upah pengelola pekerja batu beda lagi upah namung yang jelas batu kali siap pakai harga perkubik senilai 150.000,_ saja dan yang di luar itu material hanya Pasir dan semen itu beli dari luar lokasi, Katanya.

Di karnakan sebagai pemberitaan naik kami sebagai Awak Media dan Rekan rekan Tim Media Tasikmalaya sudah berusaha menemui Ketua Panitia Pelaksana P3_TGAI berinisial ” A ” namun dengan kenyataan selalu tidak ada di lokasi, dan pula mencoba ke rumahnya sama sekali tidak ada padahal Tim Media sebenarnya  akan konfirmasi tentang pekerjaan tersebut, yang di khawatirkan dugaan sinyalir ranah korupsi untuk kepentingan pribadi.

Di samping itu mohon Sebagai Penegak Hukum Kepolisian, Inspektorat, Kejaksaan Negeri dan bahkan sebagai dinas terkait Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Direktorat Jenderal SDA BBWS yang sebagai Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Citanduy agar supaya Cross Cek lapangan mengenai pengerjaan P3_TGAI Unan Nyalenghor Desa. Nanggewer Kec. PAGEURAGEUNG Kab. Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat, di karnakan sudah jelas dalam pengerjaan tersebut itu keluar dari aturan tersebut yang hanya bisa memamfa,atkan ke untungan sendiri, padahal pemerintah memberikan dana tersebut hanya untuk pengerjaan yang sesuai dengan besar kecilnya pagu anggaran yang sudah di anggarkan pemerintah.

(Vhe/A. Firmansyah)