INDRAMAYU (Pelitaindonews) – Warga Kabupaten Indramayu dibuat resah oleh ulah seorang pria yang dikenal dengan sebutan “Bos Mano”. Ia diduga terlibat dalam peredaran obat-obatan keras golongan G seperti Tramadol, Eksimer, dan Destro tanpa izin resmi. Aktivitas ilegal tersebut telah berlangsung cukup lama dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. (Selasa, 21/10/2025).
Penjualan obat keras tanpa izin merupakan pelanggaran serius karena berpotensi merusak kesehatan masyarakat, terutama di kalangan remaja. Tramadol, Eksimer, dan Destro termasuk obat yang penggunaannya harus dalam pengawasan ketat medis, sebab memiliki efek samping berbahaya dan potensi penyalahgunaan tinggi.
Menurut informasi yang dihimpun, Bos Mano diduga merasa kebal hukum karena adanya anggapan bahwa ia telah melakukan “koordinasi” dengan oknum aparat hukum setempat. Nama seorang korlap berinisial H/G juga disebut-sebut dalam jaringan tersebut. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat bahwa hukum tidak ditegakkan secara adil dan aparat justru terlibat dalam praktik ilegal.
Aktivitas peredaran obat keras ini tidak hanya terjadi di Desa Gabus, namun juga meluas hingga ke wilayah Haurgeulis. Mano diduga menjadi pemasok utama bagi seseorang bernama Nudi, yang disebut turut memperluas jaringan distribusi obat-obatan keras tersebut.
Warga Desa Gabus dan sekitarnya mengaku sangat prihatin dan takut dengan maraknya peredaran obat berbahaya ini. Para orang tua khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka yang bisa menjadi korban penyalahgunaan obat-obatan tersebut. Selain itu, kecurigaan terhadap keterlibatan aparat dalam jaringan ini semakin menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap penegak hukum.
Masyarakat berharap pihak kepolisian dan instansi terkait segera bertindak tegas untuk menindak para pelaku, membongkar jaringan peredaran obat keras, serta menegakkan integritas aparat hukum. Mereka menilai, lemahnya penindakan terhadap peredaran obat terlarang dapat merusak citra Polri dan menurunkan wibawa hukum di mata masyarakat.
(Tim Pelitaindonews)