Beranda Pendidikan Bendahara PC LPT NU Brebes : Pendidikan Perlu Perjuangan Politik

Bendahara PC LPT NU Brebes : Pendidikan Perlu Perjuangan Politik

Dr H Rosikin, M. Pd., Bendahara PC LPT NU Kab Brebes

BREBES (pelitaindo.news) – Pendidikan dan Politik ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Kebijakan pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kebijakan politik melalui regulasi yang dibahas oleh para politisi. Oleh karena itu kita tidak boleh alergi politik. Harus ada orang yang berkecimpung di politik untuk membawa amanat pendidikan. Itulah kenapa Gus Dur pernah menyampaikan bahwa keberadaan institusi DPR sebagai lembaga negara harus ada di Republik Indonesia.

Mengutip dari kisah pendiri NU, KH Wahab Hasbullah saat diingatkan oleh adiknya yang setiap hari mengajarkan kitab kuning, sementara Mbah Wahab sering kali meninggalkan ngaji karena banyak urusan keluar untuk mengurusi politik. Mbah Wahab menjawab, bahwa politik itu menjaga kegiatan pendidikan di pesantren. Jadi secara tidak langsung dengan kegiatan politik bisa menjaga berlangsungnya kegiatan pengajian atau pembelajaran di pesantren. Jawaban inilah yang menjadikan Adiknya Mbah Wahab bisa memahami sehingga antara Mbah Wahab dan adiknya berbagi peran di Pesantren. Demikian disampaikan Dr H Rosikin, M. Pd selaku Bendahara PC LPT NU Kab Brebes  saat ngobrol tentang dunia pendidikan  di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN 1) Brebes yang berlokasi di desa Slatri Kec Larangan Kab Brebes.

Sebagai Kepala MIN 1 Brebes, Beliau menandaskan bahwa pendidikan adalah investasi terbesar bagi bangsa Indonesia. Kebijakan pemerintah yang berpihak kepadak pendidikan akan mempengaruhi masa depan generasi bangsa. Oleh karena itu pemimpin negeri ini harus memiliki perhatian yang serius kepada pendidikan.

“Kita bisa belajar dari Finlandia dan beberapa negara maju lainnya di belahan dunia, ternyata pemerintahnya sangat memperhatikan Pendidikan,” ujarnya.

“Oleh karena itu kembali pada peran politik, bagaimanapun semua kebijakan negara berujung kepada kekuatan politik. Adapun persoalan bahwa politik membutuhkan kost atau biaya yang tinggi dalam kontestasi itu menjadi kesiapan para politisi yang akan berlaga dalam pemilu nanti. Sehingga wajar dan logis setelah menjabat anggota dewan harus  berusaha mengembalikan biaya politik pada saat kampanye,” kata Doktor lulusan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Sebagai Kepala MIN 1 Brebes, H Rosikin mengamati proses pembelajaran yang berjalan belum sampai pada tataran idealisme dalam dunia pendidikan. Masih disparitas antara harapan dan fakta di lapangan. Karena itu kebijakan pemerintah yang berpihak kepada pendidikan akan mendongkrak mutu pendidikan di Indonesia.

“Saya teringat ketika baru lulus Madrasah Aliyah, Ibu saya berpesan untuk melanjutkan pendidikan. Urusan ekonomi bisa sambil jalan, karena pendidikan adalah sebuah investasi. Pesan Ibu saya Alhamdulillah bisa dilaksanakan, dan ekonomi bisa mengiringi sampai hari ini sehingga saya menyelesaikan S.3,” pungkas Pria yang sejak kecil senang mengumpulkan kertas koran dibuat menjadi kliping. *(Red)

Terima kasih atas Koemntar Anda. Ikuti terus kontens portal ini.