JAKARTA – Elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menembus ambang batas parlemen yaitu 4,1 persen. Hal tersebut berdasarkan hasil survei terbaru dari Charta Politika Indonesia yang dirilis baru-baru ini.
Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia mengatakan, ini kali pertama PPP memperoleh angka di atas parliamentary threshold (PT).
“PPP pertama kali dalam survei kami melampaui angka parliamentary threshold, yaitu 4,1 persen,” ujar Yunarto Wijaya, dilansir pada Rabu (17/5/2023).
Yunarto menyebut, elektabilitas partai politik (parpol) yang masih belum mencapai ambang batas lainnya masih perlu bertarung lagi.
“Kalau kita lihat di sini, saya menduga peluang parpol dari PDIP sampai Perindo peluangnya ada semuanya lolos PT,” ujarnya.
Muhamad Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP mengaku senang dengan naiknya elektabilitas partai berlambang Ka’bah dalam survei kali ini.
Mardiono menilai kenaikan elektabilitas PPP terus meningkat usai melakukan konsolidasi nasional dalam beberapa waktu terakhir sekaligus berdasarkan hasil keputusan Rapimnas V di Yogyakarta, yaitu PPP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
“Alhamdulillah, selama kami bekerja tujuh bulan konsolidasi nasional membuahkan hasil. Kami mencalonkan Pak Ganjar sebagai Capres melalui berbagai tahapan juga bagian konsolidasi. Tentu ini merupakan suatu apresiasi dari masyarakat yang masih mencintai PPP atas apa yang dikerjakan,” ujar Mardiono.
Mardiono menyebut bahwa Ganjar memiliki efek elektoral yang tinggi, sehingga berdampak juga kepada PPP.
“Tentu ini yang kami sebut sebagai efek elektoral, karena Pak Ganjar punya efek elektoral yang tinggi. Namun, hal ini juga tidak terlepas dari konsolidasi yang telah kami kerjakan,” ungkapnya.
Mardiono mengaku akan terus bekerja secara maksimal untuk memenangkan PPP.
“Saya akan terus kerja dan tidak akan puas sampai di situ, akan maksimal termasuk konsolidasi secara nasional. Apalagi setelah ditetapkan bacaleg di seluruh Indonesia. Semuanya akan turun ke lapangan menyosialisasikan program PPP dan Capres yang kami usung,” ujar dia.
Adapun ambang batas PT sebesar empat persen pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemilu.
PT sendiri merupakan syarat perolehan suara minimum bagi parpol untuk mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perhitungan PT dalam Pileg 2024 menggunakan metode sainte lague yang mengonversi jumlah suara partai menjadi kursi DPR.
Survei tatap muka tersebut dilakukan pada 2-7 Mei 2023 terhadap 1.200 responden dengan multistage random sampling. Adapun margin of error survei ini 2,82 persen dengan kriteria reponden 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Quality control survei ini ada di angka 20 persen dari total sampel dengan wilayah survei seluruh Indonesia.