CIMAHI (Pelitaindonews) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi bersama Aparat Penegak Hukum (APH) menggelar razia gabungan di sejumlah rumah kos, Kamis (16/10). Operasi ini menyasar dua lokasi padat penghuni, yakni di Jalan Central RT 01 RW 05, Kelurahan Cibabat, dan Jalan Karya Bakti VI RT 003 RW 011, Kelurahan Cigugur Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Razia yang diberi sandi Operasi Gabungan Pemberantasan Narkotika tersebut melibatkan sejumlah unsur, antara lain BNN, Satpol PP, Sat Narkoba Polres Cimahi, Subdenpom dan Propam, Kesbangpol, Dinas Sosial, BIN, serta media yang turut melakukan pemantauan dan publikasi hasil kegiatan.
Dalam operasi itu, seluruh penghuni kos didata identitasnya dan menjalani tes urine untuk mendeteksi kemungkinan penggunaan narkotika.
Dari hasil pemeriksaan di titik pertama, petugas menemukan seorang pria berinisial E (20) dengan kondisi lemas dan wajah pucat di area parkir kos. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan di kamar kosnya di lantai dua Blok E, tidak ditemukan barang bukti narkotika. Namun, hasil tes urine menunjukkan pria yang mengaku bekerja di sebuah spa tersebut positif mengonsumsi narkoba. Ia kemudian didata dan akan menjalani rehabilitasi di Klinik BNN Kota Cimahi.
Kepala BNN Kota Cimahi Yulius Amra, S.H. mengatakan, kegiatan razia ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan bersih dari narkotika, khususnya di kawasan rumah kos yang kerap dijadikan tempat persembunyian atau penyalahgunaan narkoba.
“Kami memang kebut operasi gabungan sejak Agustus lalu. Bulan depan kami akan melakukan razia malam hari. Tujuannya agar Cimahi benar-benar bersih dari narkoba,” ujar Yulius.
Yulius menambahkan, razia juga menjadi sarana edukasi bagi pemilik kos agar lebih selektif dalam menerima penghuni dan berani melapor jika ada aktivitas mencurigakan.
“Setiap lokasi kami targetkan sekitar 40 orang untuk didata dan tes urine, sehingga total sekitar 80 orang dari dua titik,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu penghuni kos bernama Dian mengaku sempat kaget dengan adanya razia tersebut.
“Awalnya saya kaget karena jarang ada razia seperti ini. Tapi saya justru berterima kasih karena bisa tahu kondisi kesehatan sendiri tanpa harus ke dokter,” ujarnya.
Yulius juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut melapor jika menemukan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.
“BNN membuka layanan rehabilitasi gratis, baik rawat jalan maupun rawat inap bagi pengguna yang ingin pulih. Mari bersama berani melapor, berani mencegah, dan berani direhabilitasi,” pungkasnya.
(Sinto)