Modusinvestigasi.Online, Banten – Untuk meningkatkan tata kelola air, yang sering menimbulkan banjir di lingkungan kampung Ragas Desa Purwadadi kecamatan lebak wangi kabupaten Serang Banten, Segala upanya di lakukan oleh pemerintahan Desa Purwadadi untuk terwujudnya pembuatan drainase di kampung ragas Desa Purwadadi agar terciptanya rasa aman dan nyaman warga kampung ragas bebas dari banjir ucap Saeful milah setaf Desa purwadadi.
Hasil pantauan media modus investigasi di lokasi 24.08.2021 kegiatan pembangunan drainasi yang terletak di kampung ragas di duga dalam pelaksanaanya asal -asalan alias asal jadi tidak mengutamakan mutu pisik terlihat jelas dalam pemasangan pondasi tidak menggunakan adukan, kareana dalam pemasangan pondasi hanya tumpukan batu yang teremdam air juga matrial yang di gunakan bukan jenis batu belah yang biasa di gunakan untuk batu pasangan.
Dalam pembangunan ini menggunakan batu boldas yang tentunya baku mutunya sangat rendah tidak lanyak dalam pemasangan, disini terlihat jelas akan mempengaruhi dalam mutu pisik dan harga pembelian yang tidak sesuai dengan Rancangan anggaran belanja dengan kata lain pelaksana merauk keuntungan yang maksimal.
Perlu di ketahui pelaksanaan pembangunan drainasi ini yang di laksanakan oleh CV Anggre Emas,yang menyerap sumberdana APBD DAU kabupaten serang Banten.
Media Modus investigasi konfirmasi kepada ketua rombongan juga sebagai tukang yang bernama jali,mengatakan utuk tinggi berpariatif dan kondisional ada yang tinggi 95cm dan ada juga yang 85cm adapun utk tebal bawah sampe atas 35cm dengan volume 300M. jali mengaku utuk pemasangn pondasi bawah tidak mengunakan adukan cukup menamkan batu yang ukuran lebih besar agar dapat menahan batu -batu di atasnya dan kami kesulitan dengan kondisi air yang selalu tinggi.
Kami cuma pekerja pak hanya melaksanakan perintah dari pelaksana ,semua pelaksanaan ini kami sesuai dengan perintah pelaksana dan kami tidak di bekali gambar hanya sebatas arahan secara lisan yang di sampaikan kepada kami” tukas nya.
Dan pengakuan dari pekrja yang lain yang enggal di sebut namanya pelaksana tidak monitor tiap saat kerena pelaksana dobel job jadi kurangnya pengawasan ,kerna tidak adanya pengawas baik dari dinas terkait yang setand bay di lokasi kegitan.
Menurut pengakuannya ada pihak desa purwadadi juga yang berperan dalam pelaksanaan drainasi ini .Ucapnya.
(Yani/Pran’s)