Posko Covid-19 Tingkat Desa Dimonitor Bupati

Modusinvestigasi.Online, Sumedang – Dalam rangka memastikan PPKM Darurat dijalankan dengan baik sampai di tingkat desa, Sabtu (10/7), Bupati  H Dony Ahmad Munir mendatangi tiga desa di Kecamatan Conggeang yakni Desa Jambu, Desa Cipamekar dan Desa Ungkal.

Bupat juga berkesempatan mengunjungi Puskesmas Rawat Inap Conggeang yang kebetulan sedang tidak melayani pasien, baik rawat jalan maupun inap, karena sedang melaksanakan sterilisasi.

Desa yang pertama dikunjungi yaitu Desa Jambu. Di sana jumlah pasien yang terpapar Covid-19 sejak Jaunari 2021 sebanyak 21 orang dan semuanya sekarang telah selesai Isoman. Di lokasi kedua, yakni Desa Cipamekar kasus aktif sebanyak 16 orang dan yang selesai Isoman 2 orang, meninggal 2 orang. Sementara di Desa Ungkal tidak ada laporan warga yang terpapar Covid-19 alias zero case.

Di masing-masing kantor desa Bupati mengecek keberadaan Posko Satgas Covid-19, tempat isolasi mandiri terpusat tingkat desa, woro-woro atau wawar keliling oleh pemerintah desa, dan pengawasan serta penegakan disiplin oleh Tiga Pilar Desa (Kades, Babinsa dan Bhabin Kamtibmas).

“Kita pastikan baik Satgas, Posko, Isoman Terpusat, jadwal piket maupun woro-woro tidak hanya sekedar ada, tetapi benar-benar dijalankan atau berfungsi dengan baik,” ujar Bupati.

Bupati berpesan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Tingkat Desa agar memantau terus warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya serta dipenuhi kebutuhannya, terutama makanan dan obat-obatan.

“Jangan sampai tidak terpantau, atau bahkan sampai meninggal dunia selagi Isoman. Oleh sebab itu, arahkan dirawat di tempat Isoman desa saja jika gejalanya naik ke sedang. Karena ada petugas khusus yang standby,” ujarnya.

Bupati mengkhawatirkan terjadinya transmisi penyakit imbas dari Isoman di rumah karena tidak disiplin dalam menjalankan Prokes.

“Saya mohon dijaga terus yang sedang menjalani Isoman. Usahakan agar tetap berada di rumahnya,” kata Bupati.

Bupati juga meminta kepada desa yang sudah masuk Zona Hijau agar mampu mempertahankan kondisi tersebut.

“Mungpung masih Hijau dijaga Prokesnya. Petugas dari desa didampingi Babinsa dan Bhabin Kamtibmas dijadwal untuk patroli dan wawar ke tiap RW. Ada kerumunan, bubarkan dan beri pengertian,” tuturnya.

Sementara itu, di Puskesmas Rawat Inap Conggeang Bupati H Dony Ahmad Munir  mengecek ketersediaan obat-obatan, oksigen dan APD.

“Pertama kita pastikan ketersediaan Nakesnya. Stok oksigen juga kita cek. Obat-obatan dan APD juga diinventarisir. Jadi kalau ada kekurangan akan segera kita penuhi,” kata Bupati.

Dikatakan Bupati, dari 75 orang petugas yang ada, sebanyak 2 orang sedang menjalani Isoman.

“Sejak bulan Juli 2020 sampai sekarang jumlah petugas Puskesmas Conggeang yang terpapar sebanyak sebanyak 32 orang,  2 diantaranya sekarang sedang Isoman. Puskesmas sendiri sekarang sedang disterilisasi jadi tidak ada aktivitas pelayanan,” ucapnya.

Bupati juga meminta kepada pihak Puskesmas Conggeang untuk mendata dan mengajukan berbagai kebutuhan yang kurang.

“Berdasarkan laporan, yang kurang adalah obat-obatan jenis antibiotik dan obat batuk. Oksigen juga masih kurang, baru ada 5 tabung besar. Idealnya ada 12. Saya minta diinventarisir agar bisa kami penuhi kekurangannya,” kata Bupati.

Dalam rangka mengurangi penumpukan pasien Covid-19 di RSUD, Bupati juga mengarahkan setiap Puskesmas DTP (Dengan Tempat Perawatan) untuk merawat pasien Covid-19  kategori sedang.

“Bagi yang kategori ringan kita sarankan melakukan Isoman. Sedangkan yang sedang ataupun yang menjelang sembuh kita rujuk ke Puskesmas atau ke Rumah Titirah Simpati. Adapun yang berat baru ke rumah sakit,” ucapnya.

(Ade MS)