Modusinvestigasi.Online, Cianjur – Stok peti mati di RSUD Sayang Cianjur tidak terpakai dalam sepekan ini, lantaran tidak ada kematian pasien Covid-19.
Wakil Direktur RSUD Sayang Kabupaten Cianjur dr. Eva Fatimah, menuturkan, ketersediaan peti mati dalam sepekan ini memang masih utuh karena tidak ada kasus kematian baru akibat virus corona.
“Terakhir dalam sepekan ini, peti mati tidak terpakai, lantaran pasien Covid-19 sembuh dan tidak sampai meninggal,”kata Eva Fatimah pada wartawan, Rabu 25 Agustus 2021.
Saat ini, tersedia stok peti mati di RSUD Sayang Cianjur sebanyak 15 unit dalam sepekan. Biasanya, jumlah tersebut sudah habis.
“Sekarang dalam seminggu masih cukup, di hari kelima, hari keenam, sekarang masih ada, masih banyak,” tuturnya.
Menurutnya, saat ini di RSUD Sayang dan beberapa rumah sakit lainnya sudah mencapai nol persen kasus kematian Covid-19.
“Nol kematian dalam beberapa hari ke belakang, begitupun hari ini belum ada laporan kematian pasien Covid-19,” tandasnya.
Peti Mati dari Cianjur Banyak Diincar Pesanan Luar Kota
Kuantitas penjualan peti mati asal Cianjur sedang bagus beberapa bulan lalu. Klaim ini terbukti dari banyaknya yang diincar rumah sakit atau yayasan dari luar kota.
Selain keunggulan dari segi kualitas, juga harganya sesuai standar pasaran.
Pembuat peti mati ini merupakan warga Kampung Bakom, Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, yang saat ini sedang kebanjiran orderan dari luar kota.
Berkat benyaknya orderan, produsen hingga berani menolak permintaan dari luar kota. Menunjukan jika popularitas peti mati asal Kampung Bakom ini memang sedang naik daun.
Begitupun harganya masih ramah. Tidak dipungkiri, banyak yang memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk menaikan harga. Karena seperti hukum pasar, saat permintaan banyak dan barang sedikit, maka harga akan naik.
“Kita tidak naikin harga memanfaatkan pandemi Covid 19, harganya tetap sama seperti sebelumnya kita jual,” ungkap Nanang Sudrajat (48), pembuat peti mati, pada bulan Juli lalu.
(Vhe/MI)