TULUNGAGUNG (pelitaindo.news) – Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur, pada Kamis kemarin jadi sorotan. Musababnya, situasi memanas hingga terjadi kericuhan antarpeserta saat Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan sambutan.
Video suasana ricuh di arena Rapimnas PB PMII tersebut viral di media sosial. Di video yang beredar terlihat peserta rapimnas yang mengenakan seragam biru khas PMII terlibat gesekan. Suara gaduh terdengar dari mereka. Satu peserta kemudian naik ke atas kursi, seperti hendak menyuarakan protes. Tak lama kemudian, tangan dari peserta lain terlihat memukul bagian pundak peserta yang berdiri di atas kursi. Nah, gara-gara itu peserta yang lain bereaksi dan suasana pun tambah tak terkendali. Kursi-kursi beterbangan mengarah ke kerumunan yang terlibat kericuhan. Momen gaduh terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Kericuhan itu terjadi tepat saat Wamenag RI Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan pidato. Dia berpidato mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Selain Zainut, memberikan sambutan pula di acara tersebut Ketua Mabinas PB PMII A Muhaimin Iskandar dan Ketum PB PMII M Abdullah Syukri.
Melihat situasi mulai tidak kondusif, pembacaan sambutan oleh Wamenag Zainut Tauhid terpaksa dihentikan. Wamenag dan beberapa pejabat yang hadir seperti Cak Imin, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Bupati Lumajang Thoriqul Haq langsung mengevakuasi diri. Sejumlah tamu undangan, tokoh-tokoh alumni PMII juga dievakuasi panitia dan tim keamanan. Kemudian kelompok peserta yang ribut berhasil digiring keluar oleh petugas untuk mengantisipasi situasinya terus memburuk.
“Ini sebenarnya konflik internal antar mereka (PMII), kami menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama, seperti perusakan, kekerasan dan sebagainya,” kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto.
Dibantu jajaran TNI dari Kodim 0807/Tulungagung, satuan Brimob, banser serta keamanan internal, Kapolres Eko memimpin langsung upaya penanggulangan kerusuhan. Eko bahkan ikut menjadi “pagar betis” bersama jajaran kepolisian dan TNI lain, demi menghadang kelompok peserta dari Indonesia timur yang ingin merangsek ke dalam acara. Eko mengatakan permasalahan bermula dari kontingen PMII dari wilayah Indonesia Timur yang ingin bertemu dengan Pengurus Besar PMII. “Tapi belum ada kesempatan untuk bertemu,” lanjutnya.
Usai pembukaan, sempat ada upaya penghadangan terhadap Muhaimin Iskandar namun bisa diredam oleh petugas. Mereka memaksa bertemu untuk menyampaikan masalah internal, seperti fasilitas penginapan yang tidak layak. Untuk pengamanan Muspimnas ini, pihaknya mengerahkan 1.200 personil gabungan. Dengan kejadian ini, pihaknya belum berencana mempertebal pengamanan. “Belum, masih cukup mengamankan kegiatan ini,” ujarnya. Ketua OC Panitia Muspimnas PMII Muhammad Arifin membenarkan ketika dikonfirmasi soal kericuhan tersebut. “Sedikit momen kericuhan yang terjadi dalam pembukaan Muspimnas terjadi. Sebab oknum-oknum yang sejak awal memang sudah berniat untuk menggagalkan pelaksanaan Muspimnas PMII 2022,” katanya dikutip Jumat, 18 November 2022.
Dia mengungkapkan bahwa sebetulnya pelaksanaan acara rutin tersebut berjalan normal. Namun, di lokasi ditemukan sedikit kendala teknis namun akhirnya bisa diselesaikan dengan baik. Terlepas dari itu semua, Arifin menuturkan bahwa Muspimnas PMII 2022 tetap berjalan. “Launching pembukaan Muspimnas berjalan dengan sangat meriah yang didukung oleh tampilan visual yang menarik. Dengan disaksikan oleh seluruh kader PMII yang hadir di UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, Jawa Timur,” ungkapnya.
Diketahui, Muspimnas PMII kali ini mengusung tema “Transformasi Organisasi, Membangun Peradaban Nusantara Baru”. Beberapa hal yang akan dibahas dalam Muspimnas yaitu perihal kaderisasi hingga organisasi. Rencananya sesuai jadwal berlangsung dari tanggal 17 sampai 24 November 2022 mendatang. ***