Menengok Potensi Peserta Didik dari Goresen Tangan di Pagi Hari

Oleh : Lukman Nur Hakim

Brebes, Rabu (14/9/2022) bertemu dengan peserta didik yang terlambat sekolah, dan seperti biasa mereka diberi tugas oleh penulis. Adapun tema menulis yang diberikan untuk kelas XII Doa restu orang tua untuk kuliah, pada kelas XI tentang menulis potensi diri yang dimiliki dan kelas X puisi yang bertema ibu dan permohonan maaf karena terlambat sekolah.

Beberapa catatan yang didapat di kelas XII dengan tema melanjutkan ke perguruan tinggi dan doa restu orang tua. Bahwa peserta didik menyadari akan beban berat yang ditanggung orang tua, untuk menghantarkan kesuksesan anaknya, meraih masa depan melalui jalur sekolah maupun kuliah.

Peserta didik di kelas XII sangat membutuhkan support, doa, untuk melaju dalam perencanaan karirnya. Dan meriah kesuksesan cita-cita yang membuat bangga kedua orang tuanya.

Sedangkan pada mengenali potensi diri pada kelas XI, peserta didik diharapkan ketika mengambil perencanaan karier, ia dapat menanyakan terlebih dahulu pada teman yang mengetahui potensi dirinya, disamping nilai yang didapat pada ulangan harian, Penilaian Tengah Semester (PTS), maupun Penilaian Akhir Semester (PAS). Sebagai pedoman nyata fakta nilai potensi yang telah terukur.

Menulis potensi diri merupakan belajar mengenal diri sendiri. Dalam dunia pendidikan, peserta didik diajak untuk memiliki perencanaan karir yang matang. Mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, serta mengenal kepribadian masing-masing.

Mengenal pontensi diri, tidak hanya melihat pada bakat dan minat saja, namun dari potensi diri dapat untuk melihat kepribadian masing-masing peserta didik. Sebagai upaya mengarahkan pilihan karir yang hendak diraih, sesuai dengan kondisi psikologis dan fisik peserta didik.

Mengenal potensi diri bukan untuk menyalahkan atau membuat dirinya menjadi peserta didik yang fesimistis. Namun dari potensi yang dimiliki, peserta didik dapat belajar bagaimana ia mampu mengelola dan menimbang-menimbang langka yang diambil untuk meriah masa depanya dengan mudah.

Potensi diri mengajak peserta didik untuk memiliki mimpi dan harapan besar dalam mengapai cita-cita. Berbahagia, mensyukuri dan menghargai potensi yang dimiliki serta memotivasi diri sendiri untuk bangkit dan selalu siap dalam menghadapi tangtangan yang ada didepan mata.

Potensi diri menajadi passion dan kedisiplinan bagi peserta didik, agar semakin yakin dan kreatif terhadap hal-hal yang bisa meningkatkan prestasi dan kemudahan yang akan diraih.

Adapun bagi kelas X, menulis puisi dengan tema doa dan permohonan maaf pada kedua orang tua atas keterlambatan berangkat sekolah, ada hikmah tersendiri pagi peserta didik.

Katerlambatan anak berangkatkan sekolah, tidak bisa ditangani pihak sekolah sendiri. Orang tua dan peserta didik harus ikut berperan aktif dalam usaha bersama agar menjadikan anak disiplin dan tidak terlambat lagi.

Menulis permohonan maaf  kepada orang tua, menggugah peserta didik untuk mengingat akan jasa-jasa kedua orang tuanya yang menyekolahkan anaknya dengan usaha yang cukup berat. Para orang sudah berusaha kerja membanting tulang demi anaknya tetap sekolah.

Menulis permohonan maaf, menjalin ikatan komunikasi batin yang kuat antara anak dan orang tua. Saling mendoakannya agar kedua orang tuanya selalu diberika kesehatan dan rizki untuk dapat menyekolah anaknya.

Menulis permohonan maaf sebagai ungkapan tulus untuk dapat menjadi media merubah perilaku peserta didik memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam belajar.

Menulis sebagai salah satu media pada siswa yang terlambat untuk saling mengingatkan dengan ketulusan hati, mengungkapkan perasaan dan memotivasi diri.

Semoga media menulis bagi peserta didik yang terlambat, mampu menjadi bahan refleksi untuk bangkit dan tumbuh kesadaran dalam menggapai pilihan kariernya. Aamiiin. ***

Lukman Randusanga (Minggu, 18/9/2022)