Beranda Nusantara Masih Nekat Kampanye Caleg Pakai Uang Hibah

Masih Nekat Kampanye Caleg Pakai Uang Hibah

85

Modusinvestigasi.Online, Tasikmalaya – Ketua Forum Tasik Utara Bangkit (FTUB) Ust. Cece Zain mengatakan, perilaku pengurus partai yang sudah ditetapkan menjadi tersangka pemotongan Hibah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2019 dinilai tidak bermoral. Pasalnya, tersangka itu menggunakan uang hasil pemotongan hibah untuk kampanye.

Cece Zain menyebut, uang hasil memotong dana hibah yang digunakan oleh tersangka pengurus partai untuk dana kampanye sangat disayangkan.

“Sangat memalukan dan tidak bermoral. Mohon semua pihak untuk bisa saling memiliki terhadap Kabupaten Tasikmalaya. Tidak lantas anggaran ini dijadikan bancakan untuk kepentingan pribadi yang tidak jelas,” kata Ustad Cece melalui sambungan telepon, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Menurut Cece, perilaku tersangka pengurus partai tersebut tidak pantas untuk ditiru oleh siapa pun atau dari partai mana pun itu. Mereka termasuk politisi busuk.

Cece menambahkan, untuk perkembangan pemeriksaan tersangka oleh kejaksaan, yang muncul saksi-saksi lain. FTUB mendukung untuk tegaknya supremasi hukum, siapa pun itu yang terlibat harus diungkap. Termasuk tokoh penting dari partai politik atau sekarang ini menjadi pejabat legislatif.

“Kami minta bahwa proses hukum kasus dana hibah ini tidak menggantung. Jangan menggantung karena masyarakat sudah trauma. Kasus korupsi ini jangan sampai heboh di awal tetapi senyap di belakang,” dorong Cece.

Pada intinya, FTUB berharap semua pihak bisa mengawal agar kasus seperti ini tidak terulang kembali. Dan bisa menjadi edukasi bagi masyarakat, mengetahui prosesnya dari awal, di tengah-tengah, dan di akhir.

“Jadi proses edukasinya baik. Penegakan supremasi hukum ditunggu dari penegak hukum,” tambah Cece.

Dihubungi terpisah, pengamat sosial politik dan pemerintahan Asep M Tamam menambahkan, ini fenomena memulai langkah menjadi wakil rakyat dengan cara yang tidak baik. Kalaupun terpilih nanti, tetapi didapatkan dengan cara tidak baik. Hasilnya akan buruk.

“Jadi bagi mereka yang tidak merasa takut dengan kesalahan di proses awal, maka kalau sudah jadi tidak akan takut dengan kesalahan. Artinya menjadi pelajaran penting, bagaimana para politisi ini memulai proses awal berpolitik dengan benar,” papar Asep.

Sehingga nanti, kata Asep, kalau memulai dengan baik, maka langkah selanjutnya benar. Kalau dilaksanakan salah, maka tidak akan takut melakukan kesalahan-kesalahan atau korupsi.

“Walaupun nanti kejaksaan punya konsep hukum. Kita serahkan semuanya kepada jaksa. Pada intinya yang penting bisa belajar, dan bisa memberikan efek pendidikan yang bagus buat masyarakat agar memulai sesuatu itu dengan cara yang benar,” tambah Asep.

(Red/Rahmat)

Terima kasih atas Koemntar Anda. Ikuti terus kontens portal ini.