Beranda Pendidikan Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Belajar Kelola Sampah di Desa Mulyorejo

Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Belajar Kelola Sampah di Desa Mulyorejo

132
KKN Angkatan 63 Kelompok 12 Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan

PEKALONGAN (Pelitaindonews) – . Dalam upaya memperkuat gerakan peduli lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 63 Kelompok 12 Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan menggelar studi banding ke Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.

Kegiatan tersebut berfokus pada pembelajaran pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah yang telah lebih dulu berjalan di desa tersebut.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa mendapat edukasi langsung mengenai sistem pengumpulan, pemilahan, hingga pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai ekonomi. Selain menimba ilmu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan program serupa di Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, yang menjadi lokasi pelaksanaan KKN mereka.

Gerakan Bank Sampah di Desa Mulyorejo digagas oleh organisasi pemuda GEMASH (Gerakan Mulyorejo Atasi Sampah) sejak Agustus 2025. Program ini bermula dari inisiatif sederhana para pengurus GEMASH—mulai dari ketua, sekretaris, hingga bendahara.

Meski sempat terkendala biaya, sumber daya manusia, dan waktu, semangat para pemuda bersama mahasiswa KKN UIN Gus Dur Angkatan 62 berhasil mewujudkan ide tersebut melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan aksi nyata di masyarakat.

Sampah yang terkumpul kemudian dipilah oleh tim GEMASH di kawasan Ekowisata Mulyorejo, destinasi wisata edukatif yang mengusung konsep ramah lingkungan. Di lokasi ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati wisata alam, tetapi juga belajar tentang penanaman mangrove, pembuatan kerajinan berbahan alam, serta penerapan gaya hidup hijau.

“Awalnya gerakan ini hanya berjalan di satu titik, yaitu RT 01 Desa Mulyorejo. Namun seiring waktu, program ini berkembang ke beberapa RT lainnya. Kami menargetkan pengurangan sampah anorganik hingga 30 persen sebagai langkah nyata mengatasi persoalan sampah di Pekalongan,” ungkap Rozak, Wakil GEMASH Mulyorejo.

Selain berdampak positif terhadap lingkungan, program Bank Sampah juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Melalui sistem tabungan sampah, masyarakat dapat menukarkan hasil pemilahan sampah menjadi saldo yang dapat dicairkan menjelang Hari Raya Idulfitri. Dari sini muncul slogan menarik, “Buang Sampah Dapat Tabungan Hari Raya.”

Rozak berharap, program Bank Sampah di Desa Mulyorejo dapat menjadi pilot project yang menginspirasi para pemuda dan mahasiswa, khususnya peserta KKN UIN Gus Dur, untuk menularkan semangat serupa di berbagai desa di wilayah Kota maupun Kabupaten Pekalongan.

(Kontributor: Kelompok 12 KKN 63 UIN Gus Dur Pekalongan)

Terima kasih atas Koemntar Anda. Ikuti terus kontens portal ini.