JAKARTA (Pelitaindo.news) – Suasana tegang terpantau pagi ini di Taman Impian Jaya Ancol. Para reseller yang berjualan di area Timur Ancol terlibat kericuhan dengan petugas keamanan. Kericuhan ini dipicu oleh surat pemberitahuan pengosongan area yang dikeluarkan oleh manajemen Ancol pada 30 Januari 2025 (Nomor: 015/SP/TIJA/1/2025). Surat tersebut memerintahkan para reseller untuk mengosongkan area tersebut paling lambat 2 Februari 2025 guna digunakan sebagai area percontohan program baru PT. Taman Impian Jaya Ancol.
Pengosongan area ini telah memicu protes keras dari para reseller. Pagi ini, mereka berusaha mempertahankan lapak dagangan mereka, mengakibatkan aksi saling dorong antara para reseller, terutama para emak-emak, dengan petugas keamanan. Para reseller pria juga turut membantu mempertahankan lapak dagangan mereka.
Salah seorang reseller, Santi, Selasa 4 Februari 2025 mengungkapkan kekecewaannya. “Saya dan keluarga sudah berdagang di Ancol sejak lama. Kebijakan ini sangat merugikan kami,” tegas Santi.
“Sentimen serupa diungkapkan Sandra. Ia menolak kebijakan Ancol yang membatasi satu gerobak hanya untuk dua reseller. “Ini tidak adil! Jangan karena kami orang kecil, kami selalu dirugikan,” ujarnya.
Para reseller bahkan menyerukan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk turun tangan membantu menyelesaikan permasalahan ini. Mereka merasa kebijakan Ancol bertentangan dengan harapan Presiden Prabowo yang selalu mendukung dan menghargai pedagang kecil. Mereka berharap Presiden Prabowo dapat mempertimbangkan nasib mereka yang menggantungkan hidup dari berjualan di Ancol.
Ketegangan di Ancol masih berlangsung hingga berita ini diturunkan. Pihak manajemen Ancol hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait kericuhan tersebut. Tim Liputan Khusus GMOCT akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan. ***
#No Viral No Justice
#Save Reseller Ancol
#Selamatkan Pedagang Kecil
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
Editor: Anas Nasikhin