INDRAMAYU (Pelitaindo.news) – Adanya dugaan praktik pungli ratusan ribu rupiah yang terjadi di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) 2 Indramayu melalui ketua Komite sekaligus merangkap jadi guru atau pengajar aktif di sekolah tersebut kepada peserta didik, Rabu (15/03/2023).
Penarikan dana tersebut, berdalih untuk “Sumbangan pembangunan dan kegiatan Ekstra” yang dilakukan pada tahun 2022 kemarin. Dan diduga kuat bahwa pungutan dilakukan terhadap peserta didik Madrasah Aliyah Negeri terkait.
Dari bukti sebuah kwitansi yang diberikan kepada siswa, tercatat besaran yang dimintai oleh pihak Komite Madrasah itu berkisar senilai Rp 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) yang ditandatangani oleh Masrifah selaku bendahara pada 30 September 2022.
Meski demikian, menggunakan teken atas nama ketua komite, namun pihak MAN 2 Indramayu disinyalir telah melanggar ketentuan dari PMA Nomor 16 tahun 2020 tentang tata cara penarikan atau penggalangan dana kepada orang tua atau walimurid yang semestinya tidak mengikat serta ditentukan jumlahnya.
Dijelaskan dalam PMA tersebut, bahwasanya sumbangan pendidikan adalah pemberian berupa uang, barang, atau jasa peserta didik, orang tua atau wali, baik perorangan, maupun bersama-sama secara sukarela dan tidak mengikat pihak madrasah.
Sementara, Wakasek Bidang Humas MAN 2 Indramayu, Drs. Mustamil, M.Pd. menyampaikan, bahwa bukan kewenangannya dalam menjelaskan, upaya konfirmasi awak media tentang ada informasi tersebut. Hal itu, merupakan kewenangan dari kepala sekolah (Drs. H. Amir Fuad Khozin, M.Si.) yang berhubungan sedang ada kegiatan di luar sekolah.
“Nanti saja besok mas ketemu dengan kepala sekolah, karena itu bukan kewenangan saya untuk menjelaskan,” ujar Mustamil, Kamis (16/03/2023) kepada wartawan melalui via telephon.
Sekedar mengingat, bahwa sehari sebelumnya, pihak MAN 2 Indramayu sudah membuat janji kepada sejumlah wartawan dalam menyampaikan penjelasan tentang beredarnya informasi tersebut. Namun, sejumlah wartawan telah mendatangi lembaga tersebut, tetapi pihak-pihak yang bersangkutan mengingkari janjinya. Bahkan terlihat, tidak ada pihak security yang berjaga disana. (Sanaji)