BREBES (pelitaindo.news) – Bertempat di kantor DPC FKDT Kab Brebes, Jl Yos Sudarso Brebes tim MGMP Madin menyusun buku LKS (Lembar Kerja Santri). Buku tersebut bertujuan untuk memudahkan akses pembelajaran dan pemahaman materi yang diajarkan pada lembaga pendidikan Madrasah Diniyah.
Selaku Ketua DPC FKDT Kab Brebes, Akhmad Sururi menegaskan bahwa kehadiran LKS diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran santri diniyah. “Kita berharap melalui LKS ini santri Madin dapat memudahkan pemahaman terhadap materi pembelajaran di Madin. Sumber pembelajaran dari kitab berbasis pesantren tingkat dasar menjadi referensi untuk materi LKS. Lebih dari itu Kep Dirjen tentang Pengembangan Kurikulum MDT menjadi pedoman dalam penyusunan LKS,” kata Akhmad Sururi di hadapan tim penyusun.
Menurut Ketua FKDT Brebes, menyusun LKS merupakan bentuk kerja ilmiah. Oleh karena itu metode dan sumber referensi menjadi pokok yang diperhatikan.
“Karena kita menyusun kalimat, maka bagaimana kalimat itu berfaedah dan berkelanjutan. Hal tersebut sebagaimana Syekh Ibnu Malik dalam kitab Alfiyahnya menyampaikan dalam bab kalam (kalamuna lafdzun mufidun kastaqim) artinya, kalam atau susunan kalimat adalah lafad yang memberikan faedah (memiliki nilai manfaat) untuk santri Madin. Oleh karena itu karena segmentasi usia santri Madin setingkat MI/SD, maka dalam pemilihan dan penyusunan kata agar mudah dipahami oleh mereka,” tambah alumni Lirboyo angkatan tahun 2000.
Dalam kesempatan tersebut hadir Kasi PD Pontren Kemenag Kab Brebes, H Muhamad Fauzi bersama beberapa Staf JFU. “Selaku Kasi PD Pontren kami mengapresiasi program penyusunan LKS untuk mempermudah siswa dalam belajar. Ini sangat membantu karena tidak semua guru Madin alumni Pesantren,” kata Fauzi.
Kasi PD Pontren menyampaikan informasi bahwa beberapa hari yang lalu ada seorang Kepala SD Negeri di wilayah Kec Larangan yang berkeinginan mendirikan Madin secara terintegrasi dengan SD. Hal tersebut karena lulusan dari SD yang akan masuk ke SMP Negeri harus memiliki ijazah. Sementara rata rata siswanya melanjutkan ke SMP.
“Hal ini satu sisi menguntungkan kita agar siswa SD tersebut masuk ke Madin terdekat. Disisi yang lain bisa memicu pembuatan ijazah palsu karena mendesak agar bisa masuk SMP Negeri. Hal ini nanti kapan waktunya kita rembug secara intens dengan melibatkan beberapa pihak,” pungkas Plt Kasi PAIS.
Kegiatan penyusunan LKS yang dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Januari 2024 dihadiri oleh seluruh tim penyusun dibawah Ketua Tim H Abd Makin dan Fahruri sebagai sekretaris. Beberapa anggota lainya, Satori, Barmawi, Hj Ati Sofiyati, Rosid, Maskuroh, H Nur Rohman dan Warim hadir dalam acara tersebut. *(Red/Elisa Nurasri)